Sejarah singkat : Buah naga ini adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan selenicereus. Buah naga ini berasal dari Meksiko, Amerika tengah, Amerika selatan. Namun sekarang di budidayakan di Negara-negara Asia Seperti : Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan negara asia yang lainya. Buah naga ini juga dapat di temui di : Okinawa, Israel, Australia utara, Tiongkok selatan. Hylocereus Hanya mekar pada malan hari.
Pada tahun 1870 tanaman ini di bawa oleh orang prancis daru guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias, Dan oleh orang vietnam dan orang cina buahnya dianggap membawa Berkah, Oleh sebab itu buah ini selalu di letakkan diantara dua ekor patung naga yang berwarna hijau di atas meja altar. Warna buah merah terlihat mencolok diantara warna buah naga yang hijau. Nah dari kebiasaan inilah buah ini di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh oleh budaya cina yang di kenal sebagai (thang loy) Atau (Buah naga). Nah, Istilah thang loy lalu di terjemahkan di Eropa dan Negara-negara lain yang berbahasa inggris sebagai dragon fruit/buah naga.
Penanaman buah naga saat ini diarahkan pada sistem budidaya Organik, Dengan membudidayakan buah naga secara organik dapat di hasilkan dengan kualitas yang lebih baik. Keuntungan dari budidaya buah naga secara organik, Adalah buah yang di hasilkan sehat, Tampa adanya Residu bahan kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia dan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian pencemaran lingkungan baik berupa air, udara, maupun tanah oleh paparan pestisida dapat di kurangi. Di samping itu juga, penggunaan bahan organik juga dapat mengembalikan kesuburan tanah, Sehingga tanah dapat di pergunakan untuk proses budidaya pertanian Berkelanjutan.
Sejauh ini di Indonesia sistem budidaya buah naga, Di indonesia masih menggunakan bahan Kimia. Baik itu pemupukan, maupun penggunaan pestisida. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dengan tidak di imbangi dengan pemberian pupuk organik justru dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah dalam kurun waktu yang tertentu. Tekstur tanah pertanian menjadi kurang subur, Keras dan tandus akibat aplikasi pupuk kimia yang berlebihan. Selain dari itu penggunaan pestisida dosis tinggi dapat menimbulkan residu bahan kimia pada hasil produksi, Apabila buah dengan paparan residu pestisida tinggi di komsumsi oleh manusia secara Terus-menerus, Maka residu tersebut akan Terakumulasi dan menjadi racun di dalam tubuh manusia.
Syarat tumbuh tanaman buah naga tersebut tidak berbeda jauh dengan tanaman kaktus atau tanaman gurun pasir yang lainya. Karena berasal dari daerah gurun pasir yang panas dan kering, Maka buah naga pada umumnya tumbuh baik di dataran rendah hingga menengah. Yaitu buah naga (Sepesles Hylocereus undatus) Yaitu buah naga dengan daging putih akan tumbuh membaik pada ketinggian kurang lebih dari (300 mdpl) Sedangkan buah naga (Spesies Hylocereus costaricensis) Yaitu buah naga dengan daging super merah tumbuh baik pada ketinggian (0-100 mdpl) Sementara itu buah naga (Spesies Selenicereus megalanthus) Yaitu buah naga dengan kulit kuning, daging putih tampa sisik, akan tumbuh baik di daerah dingin dengan ketinggian lebih dari (800 mdpl).
Tanaman buah naga lebih menyukai kondisi kering di banding dengan kondisi yang basah dengan curah hujan rendah yaitu (720 mm/Tahun). Buah naga masih dapat tumbuh pada curah hujan tinggi yaitu diantara (1.000-1.300 mm/Tahun). Akan tetapi rentang terserang penyakit busuk akar dan busuk Batang. Hal seperti ini di sebabkan tanaman buah naga tidak tahan pada genangan air. Tanaman buah naga juga membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh, Oleh karena itu lokasi penanaman buah naga sebaiknya di lakukan di lahan terbuka tampa naungan. Lahan terbuka juga memberikan sirkulasi udara yang cukup bagi pertumbuhan tanaman. Suhu udara ideal untuk pertumbuhan buah naga antara (26-36 derajat C).
Kondisi tanah yang di sukai adalah tanah yang Gembur, Porous, Serta banyak mengandung bahan organik dan hara. Hindari tanah yang banyak mengandung logam berat dan garam. pH Tanah optimal antara (6-7). Pada tanah yang masam menyebabkan akar tanaman menjadi Rusak dan Pendek, Akibatnya : Akar tidak mampu menyerap unsur hara dengan baik sehingga tanaman mengalami kekurangan unsur hara dan pertumbuhan terhambat. Meskipun tahan terhadap kekeringan, Bukan berarti tanaman buah naga tidak memerlukan air !, Air merupakan kebutuhan Vital bagi tanaman. Oleh karena itu, Air harus tersedia dengan baik. Dan hindari lokasi yang mudah tergenang air saat musim hujan, Karena tanaman buah naga merupakan tanaman yang juga sensitif terhadap kelebihan air. Genangan air menyebabkan kelembaban tanah tinggi sehingga berpotensi menjadi tempat yang baik untuk pertumbuhan penyakit.
Pemilihan lokasi budidaya buah naga perlu anda perhatikan, Hal ini bertujuan untuk memenuhi syarat tumbuhnya yang optimal bagi pertumbuhan buah naga.Pemilihan lokasi yang benar dan tepat akan menjadi faktor pertama yang menentukan keberhasilan budidaya buah naga tersebut. Setelah menetukan lokasi budidaya buah naga, Maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran pH tanah untuk menetukan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah Masam atau pH rendah di bawah (6,5). Dan pengukuran dapat di lakukan dengan kertas (Lakmus), (pH Meter) Atau cairan (PH Tester). Pengambilan titik sampel bisa dilakukan dengan cara Zigzag.
1. Persiapan Lahan Budidaya Buah Naga
Setelah lokasi penanaman di tentukan dan melakukan pengukuran pH tanah maka di lanjutkan dengan persiapan lahan untuk Budidaya, Persiapan tersebut mencakup pemasangan tiang panjatan, Pembersihan lahan, Dan pengolahan lahan.
Buah naga merupakan tanaman merambat sehingga di butuhkan tiang panjatan untuk menopang pertumbuhan batang dan cabangnya. Bentuk dan model tiang panjatan dalam budidaya buah naga ada beberapa macam, Yaitu berbentuk tunggal, Dan berbetuk kelompok atau seperti pagar. Tiang panjatan harus kuat dan mampu bertahan selama beberapa tahun, Karena umur tanaman buah naga tersebut lumayan panjang.
2. Tiang Panjatan Berbentuk Tunggal
Tiang panjatan bentuk tunggal Bisa menggunakan beton atau tiang panjatan hidup dari batang tanaman. Tiang panjatan ini di gunakan untuk menopang empat tanaman yang ber produksi dengan produktifitas yang Rata-rata 3 kg/tanaman. Para pembudidaya buah naga yang biasanya menggunakan tiang panjatan yang terbuat dari beton atau Pipa (PVC). Dan bentuk tiang panjatan, Bisa persegi, Bulat, Segi tiga, Atau berbentuk yang lain sesuai dengan kehendak anda pembudidaya buah naga tersebut. Untuk tiang panjatan yang berbentuk persegi di buat dengan ukuran (10 cm x 10 cm) Berbentuk bulat di buat dengan diameter (10 cm), Dan bentuk segi tiga di buat dengan panjang sisi (15 cm) Dan tinggi tiang panjatan antara (1,5-2 meter). Nah.. Jika jarak tanam buah naga (2,5 m x 2 m) Dan setiap tiang panjatan di tanami 4 tanaman, Maka untuk tanaman seluas (1 ha) di butuhkan sekitar (2.000) tiang panjatan dan (8.000) Bibit buah naga.
Alternatif lain selain tiang beton, Dapat menggunakan tiang panjatan hidup, Misalnya : Tanaman angsana, Jati, Jaranan, Dan Clerecedae. Yang artinya tiang panjatan berupa tanaman hidup yang memiliki perakaran yang cukup dalam dan tanaman tersebut harus tahan pemangkasan berat karena buah naga harus terkena sinar matahari langsung agar bisa memproduksi secara maksimal. Oleh karena itu, tiang panjatan hidup sering di pangkas apabila telah menutupi batang dan cabang buah naga. Tiang panjatan hidup harus memiliki tinggi (10 cm) karena jika diameter kurang dari 10 cm di kawatirkan tidak kuat menopang pertumbuhan buah naga tersebut. Penggunaan jenis tiang ini lebih menghemat biaya dari pada tiang beton meskipun tidak sekuat tiang beton dan tahan lama seperti tiang beton. Namun demikian dengan adanya tiang panjatan hidup juga membutuhkan tambahan pupuk sehingga menambah biaya pemeliharaan buah naga.
Tiang panjatan di tancapkan kedalam tanah dengan kedalaman sekitar (50 cm) agar tiang berdiri kokoh dan lebih kuat menyangga tanaman buah naga. Pada ujung tiang di bagian atas di beri besi melingkar dengan diameter (30-60 cm) yang berbentuk seperti Stir mobil. Besi melingkar ini berfungsi sebagai tempat menopang cabang dan anak cabang tanaman buah naga. Apabila besi beton di rasa cukup mahal, Bisa menggunakan seperti : Ban sepeda motor. Ban mobil, Atau para-para dari kayu yang berbentuk menyilang. Apabila penggunaan Ban, Agar Ban kuat perlu di masukkan ke dalam besi penyangga. Apabila Ban di belah, Maka Ban perlu di ikat pada besi penyangga agar lebih kuat.
3. Tiang Panjatan Berbentuk Kelompok Atau (Double rowing)
Tiang panjatan berbentuk kelompok ini berbeda dengan tiang panjatan tunggal, Model tiang panjatan double rowing ini mirip dengan tiang untuk jemuran pakaian, Yang artinya : Bisa merambatkan lebih dari satu tanaman buah naga. Nah... Tiang panjatan kelompok lebih hemat dengan biaya pembuatanya dan lebih Efesien karena dapat merambatkan banyak tanaman buah naga. Namun, Kelemahan bentuk tiang panjatan seperti ini adalah perawatan yang sulit, Karena cabang tanaman bisa saling terkait dengan satu sama lain dan kurang tahan terhadap beban tanaman yang terlalu berat.
Dua buah tiang di hubungkan dengan kawat tebal sebagai penyangga batang tanaman buah naga dengan jarak antar tiang 4 meter. Dan tiang tersebut dari Semen Coran yang berukuran menimal (15 cm x 15 cm dan tinggi sekitar 2-2,5 meter) Termasuk bagian yang terpendam di dalam tanah (50 cm). Dan tiang sebaiknya di beri penguat dari besi agar tidak miring ketika menopang beratnya sulur tanaman buah naga. Pada ujung tiang juga di pasang palang dari besi.
Yang melintang sepanjang (50-60 cm) yang menyatu dengan tiang beton. Kemudian menghubungkan kedua ujung palang dengan ujung palang dengan ujung palang pada tiang yang lainya dengan menggunakan kawat tebal dan yang kuat. Sehingga yang menyerupai jemuran kain. Dari kedua kawat penghubung tiang panjatan tersebut di pasang kawat vertikal yang menuju kearah Masing-masing titik tanam. Dan kawat vertikal tersebut yang akan di gunakan sebagai penopang batang utama Buah Naga.
Sistem panjatan double rowing dengan panjang 4 meter dapat menampung (20-26) tanaman buah naga. Dan jarak tanam antar baris (30 cm) dan antartanaman (1 m) dengan model penanaman Zigzag. Dengan penataan jumlah seperti itu cahaya yang di terima dapat merata.
Pembersihan Lahan
Pembersihan Lahan: Latihan yang akan di pergunakan untuk budidya buah naga sangat perlu di bersihkan dari Semak, Gulma, Dan sampah. Semak atau Pohon-pohon kecil yang yang tampak di lahan, Di potong sampai pangkal batang atau di cabut sekaligus agar tidak tumbuh kembali. Dan sementara untuk cabang dan ranting pohon yang telah besar di potong sampai pangkal cabang atau ranting. Gulma yang tumbuh di lahan juga harus di bersihkan dengan cara di cangkul Tipis-tipis.
Pengolahan Lahan Dan Pemupukan Dasar
Pengolahan Lahan Dan Pemupukan Dasar: Lahan yang telah bersih lalu di cangkul di sekitar daerah penanaman buah naga, Penyangkulan ini bermaksut untuk memecah tanah menjadi Agregat-agregat kecil dan membalik tanah agar areasi tanah lebih baik. Selain dari itu penyangkulan juga bertujuan agar lapisan tanah bawah dapat bercampur dengan lapisan tanah yang di atas, Sehingga penyebaran humus atau bahan organik bisa merata keseluruh lapisan tanah. Dengan hal sedemikian tanah menjadi gembur dan subur sehingga akar tanaman buah naga dapat menyerap unsur Hara dengan baik.
Lahan dengan pH tanah di bawah 6 harus di lakukan pengapuran dengan dosis (1,2 ton/ha di tabur merata di keseluruhan lahan, Selanjutnya pembuatan lubang tanam sesuai dengan model tiang panjatan yang di pergunakan.
Pada sistem panjatan tunggal pengolahan tanah hanya di lakukan sekitar tiang panjatan saja, buat lubang tanam dengan ukuran (40 cm x 40 cm) dengan kedalaman (30 cm) di sekitar tiang panjatan. Dan masukkan media tanam kedalam lubang tanam yang terdiri dari campuran tanah, Pupuk kandang. dan pasir/sekam di bakar dengan perbandingan (1: 1: 1.) Kemudian lakukan penyiraman pada media tanam hingga basah dan biarkan terkena sinar matahari selama 1 minggu. Agar pertumbuhan dari produksi tanaman buah naga optimal. Lalu berikan asam (humat dan asam fulvat), Lalu tambahkan juga Agensia hayati. seperti fungisida/bakterisidaorganik untuk mencegah serangan penyakit setelah penanaman. Dan langkah selanjutnya adalah membuat drainase yang berupa parit diantara baris tanaman pembuatan drainase yang bertujuan untuk menampung kelebihan air pada saat musim hujan.
Berbeda dengan pengolahan tanah sistem panjatan tunggal, Pada sistem panjatan kelompok atau (double rowing) pengolahan tanah di lakukan pada seluruh alur penanaman diantara 2 tiang beton yang telah di persiapkan.Kemudian alur di buat sepanjang (4 m) dengan lebar galian (40-60 cm) Dan arah alur sesuai dengan arah kawat pengikat batang. Yaitu diantara 2 tiang beton yang telah di persiapkan. Kemudian media tanam di tebar merata ke dalam alur yang telah di persiapkan.
Komposisi media tanam yang di gunakan dalam satu alur adalah (20 kg tanah top Soil), Dan (20 kg pupuk kandang) Juga (20 kg sekam bakar) Lalu aduk bahan tersebut hingga merata, Kemudian di masukkan kedalam lubang alur. Jika telah semua media di masukkan kedalam alur, Kemudian lakukan penyiraman pada media hingga basah, Dan biarkan kering terkena sinar matahari selama 1 minggu. Pengeringan tersebut bertujuan agar media tanam terbebas dari patogen atau penguapan akibat proses dekomposisi. Agar pertumbuhan dan produksi tanaman buah naga Optimal. Dan berikan asam (humat dan asam fulvat). Lalu tambahkan juga Agensia hayati, Seperti fungisida/bakterisida organik untuk mencegah serangan penyakit setelah penanaman.
Persiapan Pembibitan Tanaman Buah Naga
Persiapan Pembibitan Tanaman Buah Naga: Keberhasilan budidaya buah naga tidak dapat dipisahkan dari upaya persiapan benih berkualitas. Bibit semangat, sehat, bebas dari hama dan penyakit adalah beberapa karakteristik benih berkualitas. Benih yang telah dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan tanaman yang sehat dan mampu menghasilkan optimal.Selain kualitas benih juga dapat ditentukan dari kualitas induk. Jika tanaman induk buah naga memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat dengan kualitas buah yang baik, adalah mungkin bahwa bibit yang dihasilkan juga memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dari orangtua. Tergantung pada jumlah yang diperlukan sistem budidaya benih yang digunakan. Jika mengguanakan tiang sistem teralis tungal dibutuhkan 1.000 batang / ha. Tetapi jika sistem ini menggunakan kelompok pendakian akan membutuhkan lebih banyak benih, yaitu 10.400 batang / ha. Oleh karena itu perlu untuk perbanyakan benih intensif.Benih multiplikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu perkalian propagasi generatif dan vegetatif. Propagasi generatif adalah perkalian menggunakan bibit buah naga. Keuntungan menggunakan teknik perbanyakan generatif yang dapat diperoleh bibit dalam jumlah besar dengan biaya rendah. 1 buah naga mengandung minimal 1.000 bibit.
Namun, metode ini kurang populer dan jarang dilakukan oleh petani buah naga karena membutuhkan waktu yang sangat lama dan sedikit lebih sulit bila dibandingkan dengan teknik perbanyakan vegetatif. Selain mendapatkan bibit berkualitas dan bernas aga juga sulit, karena dibutuhkan buah harus benar-benar tua dan sehat. Pemilihan kualitas bijii juga sulit karena ukuran benih yang sangat kecil dan memiliki penampilan yang sama. Oleh karena itu, dalam artikel ini hanya akan membahas tentang teknik dan cara perbanyakan vegetatif.Propagasi adalah perbanyakan tanaman secara vegetatif untuk memanfaatkan bagian dari tanaman itu sendiri. Propagasi teknik ini sangat mahal, tetapi tingkat keberhasilan yang lebih tinggi di samping waktu yang dibutuhkan dalam tahap pemeliharaan yang lebih pendek.
Keuntungan lain adalah kemungkinan perbanyakan tanaman secara vegetatif menjalani pergeseran genetik sangat kecil.Perbanyakan vegetatif digunakan dan terbukti berhasil dalam budidaya buah naga adalah dengan stek batang. Perbanyakan dengan stek memiliki tingkat keberhasilan kelangsungan hidup bibit yang lebih tinggi, pertumbuhan lebih cepat, dan benih berkualitas tinggi dihasilkan dengan genetik identik dengan induknya. Selain itu teknik stek ini mudah dilakukan.Sebelum melakukan penyetekan harus dipiliha batang atau cabang tanaman yang baik, sehat, tua, dan telah berbuah setidaknya 3-4 kali. Sukses ditentukan oleh calon stek batang digunakan. Pertumbuhan batang akan pernah berbuah cepat, kokoh, dan mudah untuk membentuk tunas. Sedangkan batang atau cabang yang masih mengandung banyak air sehingga muda lebih rentan terhadap penyakit.Pilih batang yang tua atau cabang, sehat, hijau tua dengan panjang yang ideal minimal 30 cm.
Batang atau cabang yang memenuhi kriteria ini akan lebih cepat dan mengeluarkan tunas baru tumbuh.Setelah menentukan batang atau cabang yang akan digunakan untuk stek, kemudian membuat pemotongan untuk membendung potensi untuk digunakan. Untuk membedakan antara bagian bawah dan atas batang, potongan dibuat meruncing di bagian bawah. Kemudian angin sampai getah mengering stek kurang lebih 2-3 hari.Stek ditanam di polybag yang sudah diisi media dengan komposisi tanah 1, 1 pupuk kandang, dan sekam bakar 1. Polybag ditempatkan pada persemaian dipersiapkan dengan jarak 20 cm x 20 cm. Tumpukan dibangun dengan lebar 100 cm. Langkah selanjutnya pembibitan ditutupi dengan tutup plastik transparan dengan penggunaan berkelanjutan kurva dipasang bambu. Selama kondisi peternakan media untuk mempertahankan kekeringan. Tunas baru akan muncul setelah bibit berumur kurang lebih 2 minggu. Biasanya tunas akan tumbuh lebih dari satu secara bersamaan.
Pilih tunas yang sehat dan kokoh, jika tunas baru muncul lagi dari batang utama dipotong segera. Setelah 3 minggu, stek mulai menarik keluar akar dan tanaman sudah tampak semangat. Pada usia ini tutup plastik bisa dibuka di pagi hari dan ditutup lagi sebelum senja untuk mendapatkan bibit sinar matahari langsung. Namun, jika kondisi hujan, tutup plastik diperbolehkan untuk menutupi benih yang tidak media tanam terlalu basah. Bibit siap ditanam pada umur 3-5 bulan.Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan menjaga sanitasi lingkungan, baik dalam tidur atau polybag. Jauhkan pembibitan kelembaban dan menghindari genangan air setelah penyiraman. Penyiangan harus dilakukan untuk menghindari penyitaan persaingan nutrisi. Jika benih melakukan pengendalian hama penyakit terpadu dalam. Jika serangan ringan, pengendalian hama dilakukan secara manual. Sebagai tindakan pencegahan, jangan rutin penyemprotan menggunakan pestisida organik dan agen hayati 1 minggu.
Penanaman Buah Naga
Penanaman Buah Naga: Penanaman Buah Naga : Setelah tanah dan tiang pendakian dibuat, bibit yang siap harus ditanam di tanah. Penanaman harus dilakukan dengan hati-hati. Menanam benih yang tidak tepat akan mengakibatkan stres dan pertumbuhan terhambat. Catatan pada saat tanam di media polybag tidak pecah karena akan membuat bibit kesuliatan beradaptasi karena kerusakan akar. Selain itu, kedalaman tanam ideal 20% dari panjang bibit. Penanaman terlalu dalam akan membuat benih rentan terhadap penyakit busuk batang.
Teknis memanjat tiang sistem tanam tunggal berbeda dari tiang sistem tanam mendaki kelompok. Pada teralis penanaman sistem tiang tunggal dilakukan dengan jarak tanam 10 cm dari mendaki tiang. Keempat stek ditanam di sekitar tiang panjat. Ikat unggulan keempat di tiang memanjat menggunakan tali yang lunak agar bibit tidak mudah jatuh. Lakukan dengan hati-hati mengikat, tidak terlalu kuat, sehingga batang tanaman terluka. Batang Terluka tanaman akan mudah terserang penyakit, terutama berasal membusuk. Lakukan penyiraman setelah tanam selesai.
Teknik penanaman buah naga dengan sistem dayung ganda dilakukan dengan mengikuti jalur di antara dua tebing kutub. Bibit buah naga ditanam tidak jauh dari kabel yang dipasang secara vertikal dengan titik tanam dengan pola zigzag.
Pemeliharaan Tanaman Buah Naga
Pemeliharaan Tanaman Buah Naga: Dalam budidaya buah naga, pemeliharaan harus dilakukan secara teratur. Pemeliharaan tanaman merupakan faktor penting yang mendukung keberhasilan budidaya. Upaya pemeliharaan pada budidaya intensif buah naga termasuk irigasi, jahitan, mengikat dari batang atau cabang, pemupukan tambahan, pemangkasan, pemilihan buah, sanitasi kebun, dan penyakit tanaman pengendalian hama.
IrigasiIrigasi: Pada dasarnya tanaman buah naga tidak membutuhkan irigasi khusus. Umum, irigasi, sawah tadah hujan. Karena sifatnya sangat padat, sehingga buah naga tahan terhadap kekeringan. Namun buah naga masih memerlukan air yang cukup untuk pertumbuhan. Kurangnya air selama fase vegetatif dapat membuat tanaman layu dan sulit untuk tumbuh.
Oleh karena itu tetap penyiraman seminggu sekali hingga tanaman berumur 6 bulan. Jika kondisi tanah terlalu kering, maka penyiraman dilakukan 2-4 hari, tergantung pada kondisi di lapangan. Pada fase generatif, yang ditandai dengan munculnya bunga dan buah, maka penyiraman dilakukan setiap 10-14 hari atau menyesuaikan kondisi saat tanah terlalu kering. Kekurangan air pada fase ini dapat menyebabkan bunga dan kehilangan buah tidak sempurna terbentuk. Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari.Selain penyiraman, irigasi juga dapat dilakukan oleh banjir. Caranya adalah dengan perendaman dalam air sebagai parit yang dalam sekitar 20 cm. Pengeleban dilakukan selama 1-1,5 jam, setelah itu air dalam parit itu harus dibuang atau pingsan. Dalam sistem pertanian modern, irigasi sprinkler dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan instalasi pompa air dengan menggunakan motor.
Penyulaman tanamanPenyulaman tanaman: Stitching adalah kegiatan untuk mengganti tanaman mati akibat hama, penyakit, atau penyebab lainnya. Tujuan dari jahitan sehingga tanaman dapat berproduksi secara optimal dan tanah tetap efisiensi tinggi. Stitching dilakukan pada umur 7 hari setelah tanam sampai tanaman berumur 2 bulan.
Pengikatan batang atau cabangPengikatan batang atau cabang: Lokasi batang atau cabang harus ditetapkan untuk pertumbuhan tanaman normal dan tidak bentuk apapun. Pengaturan tata letak juga mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman. Pengaturan yang dibuat dengan pengikatan batang atau cabang untuk mendaki tiang. Terlambat mengikat membuat pertumbuhan batang atau cabang melengkung dan tidak teratur. Akibatnya cabang produktif tidak tumbuh.Mengikat dilakukan setiap 20-25 cm untuk mendaki tiang. Strap dapat menggunakan tali lembut atau kabel lain dengan membentuk angaka 8. Tidak terlalu ketat sehingga pengikatan batang atau cabang yang tidak dapat diperas menyebabkan cedera atau bahkan rusak. Selain mengikat juga bertujuan untuk memfasilitasi akar udara yang menempel pada semen tiang tanaman merambat.
Pemupukan susulanPemupukan susulan: Meskipun tanah telah menyediakan nutrisi, tetapi ketersediaan haranya tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut dan pengembangan tanaman. Oleh karena itu, perlu diberikan pupuk pelengkap tambahan atau pupuk kandang. Pada sistem budidaya buah naga dengan pupuk organik tambahan yang dibuat menggunakan pupuk kandang atau bahan organik lainnya yang sudah difermentasi. Dosis pupuk organik sebanyak 2-5 g / tanaman pada fase vegetatif dan g / tanaman 5-10 pada fase generatif. Frekuensi pemberian pupuk dilakukan sekali setiap dua bulan. Pupuk diberikan dengan menggali lubang di sekitar tanaman, jangan terlalu dekat ke bagasi karena bisa melukai akar tanaman, kemudian ditaburkan segera ditutup dengan tanah. Setelah semua pupuk ditutup dengan tanah, sehingga melakukan penyiraman dan pupuk bereaksi mudah diserap oleh akar tanaman. Untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman buah naga memberikan nutrisi organik, asam humat dan asam fulvat, organik dan hormon 7 hari.
Pemangkasan Buah Naga Pemangkasan Buah Naga: Pemangkasan bertujuan untuk mendapatkan bentuk yang baik sehingga mendukung pertumbuhan yang baik. Selain itu, pemangkasan juga bertujuan untuk menyingkirkan bagian yang tidak produktif tanaman seperti kurcaci atau cabang tipis. Batang atau cabang yang tidak produktif untuk menghambat pembentukan tunas baru dan buah sebagai bersaing dengan batang produktif dalam memperoleh nutrisi.
Pemangkasan vegetatifPemangkasan vegetatif: Vegetatif Pemangkasan batang utama untuk membentuk setelah bibit ditanam. Tunas tumbuh dari benih dipertahankan hanya 1-2 tunas saja. Pilih bud atau cabang yang sehat, hijau kokoh dan gelap. Tunas berbentuk tidak sempurna, dengan ujung bulat, juga harus dipangkas. Tunas dipelihara akan dipertahankan sampai batang utama untuk mengukur 130-150 cm. Jika telah mencapai ketinggian yang diinginkan kemudian segera memotong sekitar 5-10 cm dari ujung batang. Hiasan mantan diolesi dengan larutan fungisida / bakterisida organik untuk menghindari infeksi jamur atau bakteri. Dengan pemangkasan batang akan merangsang pertumbuhan cabang produktif yang seragam. Tunas baru yang muncul di bagian bawah sumur harus dipangkas.
Pemangkasan generatifPemangkasan generatif: Setelah pemangkasan batang utama vegetatif di dasar, akan muncul cabang alami produktif di ujung batang. Umumnya akan muncul cabang produktif 4-5. Tentukan pilihan pada cabang-cabang produktif dan pilih cabang yang paling besar 3-4, sehat, kekar, dan hijau gelap. Pemangkasan tetap dilakukan pada setiap tunas baru yang muncul di cabang-cabang produktif untuk mencapai ukuran cabang produktif 70-100 cm. Ketika cabang produktif telah mencapai ukuran, segera dipotong 5-10 cm dari ujung cabang. Setelah pemotongan pada akhir cabang produktif, pemangkasan dilakukan pada semua tunas baru yang muncul pada tanaman buah naga. Tunas Cutting ditujukan untuk membuat nutrisi diserap oleh tanaman yang digunakan secara optimal untuk pembentukan bunga dan buah. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap kali Anda membuat pemangkasan harus segera diikuti dengan penerapan larutan pestisida organik pada mantan pangkasan.
Pemilihan bunga dan buahPemilihan bunga dan buah: Tanaman yang sudah mulai berbungan ditandai dengan munculnya bunga di cabang-cabang produktif. Biasanya akan muncul lebih dari satu bunga. Oleh karena itu, seleksi dilakukan ketika suku bunga masih kecil, sehingga nutrisi tidak digunakan untuk pengembangan bunga dibuang. Pilih 2-3 bunga yang paling besar, sehat, cerah, dan segar dalam setiap cabang bunga produktif berjarak sekitar 30 cm.
Sanitasi KebunSanitasi Kebun: Bidang sanitasi adalah membersihkan kebun dari gulma atau tanaman hama, batang atau cabang kliping mantan, serta pemeliharaan saluran irigasi untuk menghindari genangan air selama musim hujan. Tujuan dari tersebuat kegiatan adalah untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit, menjaga areal tanam kelembaban, dan nutrisi perjuangan pengurangi antara tanaman dengan gulma buah naga.Batang atau cabang pangkasan mantan segera dikumpulkan dan hancur ketika melaukan pemangkasan. Anda melakukan ini dengan menyediakan wadah dan langsung memasukkan mantan kliping ke dalam wadah untuk menghindari tumpah. Gulama kontrol dilakukan dengan penyiangan teratur. Pada budidaya buah naga organik, pengendalian gulma menggunakan herbisida tidak dianjurkan. Penyiangan dilakukan dengan menggunakan kultur teknis cangkul. Mencangkul sekitar titik tanam dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman buah naga.
Penyakit Tanaman Hama
Penyakit Tanaman Hama: Tanaman seperti kaktus, tanaman buah naga jarang diserang oleh hama dan penyakit. Tanaman ini terbilan cukup tahan terhadap serangan hama. Namun, itu tidak berarti budidaya buah naga tidak ada usaha untuk mengendalikan hama dan penyakit. Kerusakan akibat hama dan penyakit tidak hanya mengurangi kualitas dan kuantitas produksi, tetapi jika tidak dikontrol juga dapat membunuh tanaman. Oleh karena itu, harus dilakukan identifikasi awal tanaman dan pengendalian hama yang menyerang tanaman pangan.
Hama Buah Naga Yang paling sering hama yang menyerang budidaya buah naga, antara lain:Mite (Tetranycus sp.)Tungau sangat kecil dengan bentuk menyerupai laba-laba dan polyfag, yang mempengaruhi hampir semua jenis tanaman. Serangga dewasa berukuran sekitar 1 mm dan aktif di siang hari. Siklus hidup tungau berkisar antara 14-15 hari. Tungau menyerang tanaman buah naga dengan mengisap cairan batang dan cabang. Akibatnya, permukaan kulit atau cabang tanaman yang terserang muncul bintik kuning atau coklat. Serangan berat akan menyebabkan tanaman buah naga tumbuh tidak normal.Kontrol Tungau dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida nabati 3-4 hari, seperti mimba, Tagetes, eceng gondok, atau rumput laut. Untuk mengembalikan tanaman yang terserang tungau diberikan nutrisi tanaman organik, baik melalui akar, dengan cara dikocor, atau melalui tubuh tanaman, dengan penyemprotan.
Kutu Kebul (Bemisia tabaci)Kutu Kebul: Salah satu hama utama dalam budidaya buah naga whitefly. Imago serangga dewasa berukuran 1-1,5 mm, putih, dan sayap mereka ditutupi dengan lapisan lilin bubuk. Orang-orang dewasa biasanya bergerombol di permukaan cabang bagian bawah. Jika tanaman disentuh biasanya serangga akan terbang seperti kabut putih atau kebul. Gejala serangan kebul pada tanaman buah naga ditandai dengan bintik-bintik nekrotik karena kerusakan pada sel dan jaringan tanaman pada batang atau cabang yang terpengaruh. Bentuk ekskresi kebul madu itu adalah di mana pertumbuhan media jamur jelaga hitam.
Hal ini menyebabkan proses fotosintesis berlangsung tidak normal. Selain kerusakan langsung pada tanaman, serangga kebul sangat berbahaya karena bertindak sebagai virus tanaman vector-borne. Kerugian akibat serangan kutu kebul bisa mencapai 20-100%. Sampai saat ini, ada 60 jenis virus yang berpotensi dapat ditularkan oleh kebul tersebut.Pengendalian hama whitefly dapat dilakukan dalam kultur teknis, yaitu dengan menerapkan metode aplikasi strip-penanaman tanaman perangkap. Tanaman perangkap dapat ditanam di sekitar kawasan budidaya buah naga sehingga membentuk pagar padat. Beberapa tanaman secara efektif digunakan sebagai perangkap whitefly, antara lain, jagung, bunga matahai, kacang panjang, dan buncis. Selain penerapan penanaman jalur, pengendalian gulma harus dilakukan secara rutin. Berpotensi menjadi gulma sebagai tuan rumah whitefly.
Untuk mengurangi populasi serangga dengan alat instalasi dapat menjebak sebanyak 40 buah perangkap kuning / ha. Pengendalian biologis dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami kebul, antara lain, sebagai berikut:Kumbang predator Menochilus sexmaculatus (Coccinelidae) yang memiliki siklus hidup 18-24 hari dengan kemampuan untuk memangsa nimfa kebul sebanyak 200-400 ekor. Kumbang betina dapat memproduksi sebanyak 3.000 butir telur. Encarcia formosa parasitoid, satu ekor serangga betina dapat menghasilkan telur sebanyak 100-200 butir.Penyemprotan pestisida seperti neem tanaman, Tagetes, eceng gondok, rumput laut atau harus dilakukan secara rutin dengan interval waktu 3-4 hari.Untuk memperkuat kondisi tanaman untuk bertahan hidup infeksi virus yang ditularkan oleh kutu kebul diperlukan penyemprotan menggunakan nutrisi organik secara teratur dengan interval 7 hari. Nutrisi organik bertujuan untuk memberikan asupan yang cukup pada tanaman, sehingga tanaman tetap sehat. Tanaman sehat memiliki daya tahan yang baik dari serangan hama.
Kutu sisik (Pseudococcus sp.)Kutu sisik: Hama ini lebih seperti bagaimana bagian jembatan atau cabang tanaman buah naga yang tidak terkena sinar matahari. Stem atau cabang tanaman diserang tampaknya membosankan.Pengendalian hama Peudococcus sp. dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida nabati 3-4 hari, seperti mimba, Tagetes, eceng gondok, atau rumput laut. Untuk mengembalikan tanaman yang terserang, memberikan nutrisi tanaman organik, baik melalui akar, dengan cara dikocor, atau melalui tubuh tanaman, dengan penyemprotan.
Kutu Batok (Aspidiotus sp.)Kutu Batok: Hama kutu shell menyerang tanaman buah naga dengan mengisap cairan batang atau cabang, sehingga bagian yang terkena tanaman berwarna kuning.Flea pengendalian hama Batok (Aspidiotus sp.) Dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida nabati 3-4 hari, seperti mimba, Tagetes, eceng gondok, atau rumput laut. Untuk mengembalikan tanaman yang terserang, memberikan nutrisi tanaman organik, baik melalui akar, dengan cara dikocor, atau melalui tubuh tanaman, dengan penyemprotan.
BekicotBekicot: Hama keong menyerang tanaman buah naga, terutama selama musim hujan. Siput menyerang tanaman buah naga di malam hari dengan cara menggerogoti batang atau cabang tanaman sehingga tanaman berpotensi terinfeksi oleh penyakit luka sekunder yang disebabkan oleh jamur atau bakteri.Siput kontrol yang dapat dilakukan secara fisik dengan mengendalikan tanah dan mengambil berkicot melekat pada tanaman kontrol lebih efektif dengan cara ini dilakukan pada malam hari, karena bekicot memiliki aktivitas tinggi di malam hari.
SemutSemut: Secara umum, semut akan muncul pada tanaman buah naga mulai berbunga. Bunga buah naga memiliki aroma khas dan debit yang rasa manis. Semut berkerumun serangan dengan tunas hubungan baru dan buah akan menyebabkan kulit berbintik-bintik coklat. Hal ini akan menghasilkan kualitas buah menurun dan harga yang rendah. Pengendalian dilakukan dengan menaburkan kapur di sekitar batang utama.
BurungBurung: Gangguan umumnya burung langka jadi tidak perlu khawatir. Biasanya burung menyerang buah naga yang sudah matang. Panen tepat waktu dapat mengurangi risiko serangan burung.
Naga Nuah penyakitNaga Nuah penyakit: Tidak banya jenis penyakit yang menyerang tanaman buah naga. Umumnya, penyakit ini mulai menyerang tanaman akibat sanitasi kebun tidak dipelihara dengan baik. Jika tanaman sakit harus segera dilakukan agar tanaman perlakuan tidak menyebar ke orang lain. Berikut adalah beberapa penyakit yang biasa ditemui pada tanaman buah naga dan metode pengendalian dilakukan.
Busuk batang NiagaraBusuk batang Niagara: Penyakit Edema umumnya menyerang pangkal batang pada saat awal tanam. Ditandai dengan gejala pembusukan pada pangkal batang, menyebabkan batang berair dan coklat. Di daerah yang terkena ada rambut halus putih yang merupakan miselium jamur. Penyakit ini disebabkan oleh Sclerotium rolfsii Sacc serangan jamur. dan lebih sering menyerang tanaman ketika cuaca lembab.Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan pengaturan drainase dan kelembaban selama musim hujan. Tanaman sayuran penyemprotan pestisida, seperti daun serai, bawang putih, kunyit, dan bawang merah. Bahan-bahan tersebut direbus dan disemprotkan pada tanaman. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan penggunaan agen biologis, seperti Trichoderma sp. dan Gliocldium sp.
Membusuk bakteriMembusuk bakteri: Penyakit ini terutama disebabkan infeksi bakteri Pseudomonas sp. Gejala terinfeksi penyakit busuk tanaman ditandai dengan bakteri pembusuk di pangkal batang, ada lendir putih kekuningan di daerah serangan, serta tanpak Kusan dan tanaman layu.Kontrol terhadap serangan bakteri dilakukan melalui sanitasi, perbaikan drainase lapangan secara teratur untuk mencegah genangan air, pencabutan tanaman yang terinfeksi dan tanah di sekitar titik tanam jauh dari areal budidaya. Cobalah untuk tidak buang limpasan tanah. Titik lubang tanam ditaburi kapur untuk meningkatkan pH tanah setempat. Tanaman sayuran penyemprotan pestisida, seperti daun serai, bawang putih, kunyit, dan bawang merah. Bahan-bahan tersebut direbus dan disemprotkan pada tanaman. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan penggunaan agen biologis, seperti Trichoderma sp. dan Gliocldium sp.
FusariumFusarium:Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporium. Gejala termasuk tanaman cabang keriput, layu dan busuk coklat. Secara umum, gejala tampaknya mirip dengan penyakit busuk bakteri.Kontrol terhadap serangan bakteri dilakukan melalui sanitasi, perbaikan drainase lapangan secara teratur untuk mencegah genangan air, pencabutan tanaman yang terinfeksi dan tanah di sekitar titik tanam jauh dari areal budidaya. Cobalah untuk tidak buang limpasan tanah. Titik lubang tanam ditaburi kapur untuk meningkatkan pH tanah setempat. Tanaman sayuran penyemprotan pestisida, seperti daun serai, bawang putih, kunyit, dan bawang merah. Bahan-bahan tersebut direbus dan disemprotkan pada tanaman. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan penggunaan agen biologis, seperti Trichoderma sp. dan Gliocldium sp.
Panen Buah NagaPanen Buah Naga: Panen merupakan kegiatan yang telah memetik buah siap panen atau mencapai kematangan optimal sesuai dengan standar yang ditentukan pasar. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tingkat kematangan buah. Umumnya produk hortikultura yang cepat rusak produk. Meskipun kualitas yang baik, tetapi jika panen dilakukan secara tidak benar maka akan menurunkan kualitas. Pada bagian ini kita akan membahas tentang panen Super Red buah naga (Hylocereus costaricensis).Setelah 1,5-2 tahun tanaman buah naga mulai berbunga tua. Super Red buah naga siap panen membutuhkan waktu sekitar 50-55 hari dari bunga muncul. Setelah bunga muncul pada cabang atau batang bunga menandai tanggal munculnya mengguunakan kertas tertulis dan spidol, dan kertas dibungkus plastik bening untuk mencegah kerusakan. Biasanya 2 tahun pertama, setiap tiang mampu menghasilkan 8-10 buah naga berat 400-600 g / buah. Tanaman buah naga usia produktif berkisar 15-20 tahun.
Karakteristik buah naga siap panen:Karakteristik buah naga siap panen: Umur buah sejak telah mencapai 50-55 hari setelah bunga muncul, buah mengkilap dengan warna kulit sisik berubah dari hijau ke merah, buah Crown telah menyusut; Kedua basis layu dan kering buah; Bentuk sempurna bulat dan besar dengan perkiraan berat 400-600 g.Waktu panen di pagi hari antara jam 6:00-9:00 atau sore hari antara pukul 15:00-17:00. Panen dilakukan pada saat cuaca cerah dan tidak hujan. Hindari pemanenan dalam kondisi lembab karena dapat memicu serangan patogen selama penyimpanan.Buah naga panen harus dilakukan dengan benar untuk menjaga kualitas buah. Metode dan panen tahap adalah sebagai berikut:Pakailah sarung tangan agar tidak melukai kulit buah.
Gunakan gunting atau alat pemotong tajam lainnya untuk memotong batang buah. Potong buah kanan pada tangkai, lakukan dengan hati-hati, tidak melukai kulit buah dan cabang dimana buah. Bungkus buah yang telah dipanen dengan koran dan dimasukkan ke dalam keranjang dengan buah tangkai posisi menghadap ke bawah. Bagian bawah keranjang dilapisi dengan daun kering atau koran. Bagian atas buah dilapisi dengan daun kering atau koran untuk mengurangi tekanan pada lapisan buah pada pohon itu. Lapisan buah tinggi tidak lebih dari 3 lapisan sehingga bagian bawah buah tidak menerima beban terlalu berat.
Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Mudah Budidaya Buah Naga Organik tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya http://sabdaalamnusantara.blogspot.com/2013/06/tips-mudah-budidaya-buah-naga-organik.html
Pada tahun 1870 tanaman ini di bawa oleh orang prancis daru guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias, Dan oleh orang vietnam dan orang cina buahnya dianggap membawa Berkah, Oleh sebab itu buah ini selalu di letakkan diantara dua ekor patung naga yang berwarna hijau di atas meja altar. Warna buah merah terlihat mencolok diantara warna buah naga yang hijau. Nah dari kebiasaan inilah buah ini di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh oleh budaya cina yang di kenal sebagai (thang loy) Atau (Buah naga). Nah, Istilah thang loy lalu di terjemahkan di Eropa dan Negara-negara lain yang berbahasa inggris sebagai dragon fruit/buah naga.
Penanaman buah naga saat ini diarahkan pada sistem budidaya Organik, Dengan membudidayakan buah naga secara organik dapat di hasilkan dengan kualitas yang lebih baik. Keuntungan dari budidaya buah naga secara organik, Adalah buah yang di hasilkan sehat, Tampa adanya Residu bahan kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia dan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian pencemaran lingkungan baik berupa air, udara, maupun tanah oleh paparan pestisida dapat di kurangi. Di samping itu juga, penggunaan bahan organik juga dapat mengembalikan kesuburan tanah, Sehingga tanah dapat di pergunakan untuk proses budidaya pertanian Berkelanjutan.
Tips Mudah Budidaya Buah Naga Organik
Sejauh ini di Indonesia sistem budidaya buah naga, Di indonesia masih menggunakan bahan Kimia. Baik itu pemupukan, maupun penggunaan pestisida. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dengan tidak di imbangi dengan pemberian pupuk organik justru dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah dalam kurun waktu yang tertentu. Tekstur tanah pertanian menjadi kurang subur, Keras dan tandus akibat aplikasi pupuk kimia yang berlebihan. Selain dari itu penggunaan pestisida dosis tinggi dapat menimbulkan residu bahan kimia pada hasil produksi, Apabila buah dengan paparan residu pestisida tinggi di komsumsi oleh manusia secara Terus-menerus, Maka residu tersebut akan Terakumulasi dan menjadi racun di dalam tubuh manusia.
Syarat Tumbuh Tanaman Buah Naga
Syarat tumbuh tanaman buah naga tersebut tidak berbeda jauh dengan tanaman kaktus atau tanaman gurun pasir yang lainya. Karena berasal dari daerah gurun pasir yang panas dan kering, Maka buah naga pada umumnya tumbuh baik di dataran rendah hingga menengah. Yaitu buah naga (Sepesles Hylocereus undatus) Yaitu buah naga dengan daging putih akan tumbuh membaik pada ketinggian kurang lebih dari (300 mdpl) Sedangkan buah naga (Spesies Hylocereus costaricensis) Yaitu buah naga dengan daging super merah tumbuh baik pada ketinggian (0-100 mdpl) Sementara itu buah naga (Spesies Selenicereus megalanthus) Yaitu buah naga dengan kulit kuning, daging putih tampa sisik, akan tumbuh baik di daerah dingin dengan ketinggian lebih dari (800 mdpl).
Tanaman buah naga lebih menyukai kondisi kering di banding dengan kondisi yang basah dengan curah hujan rendah yaitu (720 mm/Tahun). Buah naga masih dapat tumbuh pada curah hujan tinggi yaitu diantara (1.000-1.300 mm/Tahun). Akan tetapi rentang terserang penyakit busuk akar dan busuk Batang. Hal seperti ini di sebabkan tanaman buah naga tidak tahan pada genangan air. Tanaman buah naga juga membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh, Oleh karena itu lokasi penanaman buah naga sebaiknya di lakukan di lahan terbuka tampa naungan. Lahan terbuka juga memberikan sirkulasi udara yang cukup bagi pertumbuhan tanaman. Suhu udara ideal untuk pertumbuhan buah naga antara (26-36 derajat C).
Kondisi tanah yang di sukai adalah tanah yang Gembur, Porous, Serta banyak mengandung bahan organik dan hara. Hindari tanah yang banyak mengandung logam berat dan garam. pH Tanah optimal antara (6-7). Pada tanah yang masam menyebabkan akar tanaman menjadi Rusak dan Pendek, Akibatnya : Akar tidak mampu menyerap unsur hara dengan baik sehingga tanaman mengalami kekurangan unsur hara dan pertumbuhan terhambat. Meskipun tahan terhadap kekeringan, Bukan berarti tanaman buah naga tidak memerlukan air !, Air merupakan kebutuhan Vital bagi tanaman. Oleh karena itu, Air harus tersedia dengan baik. Dan hindari lokasi yang mudah tergenang air saat musim hujan, Karena tanaman buah naga merupakan tanaman yang juga sensitif terhadap kelebihan air. Genangan air menyebabkan kelembaban tanah tinggi sehingga berpotensi menjadi tempat yang baik untuk pertumbuhan penyakit.
Persiapan Teknis Budidaya Buah Naga
Pemilihan lokasi budidaya buah naga perlu anda perhatikan, Hal ini bertujuan untuk memenuhi syarat tumbuhnya yang optimal bagi pertumbuhan buah naga.Pemilihan lokasi yang benar dan tepat akan menjadi faktor pertama yang menentukan keberhasilan budidaya buah naga tersebut. Setelah menetukan lokasi budidaya buah naga, Maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran pH tanah untuk menetukan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah Masam atau pH rendah di bawah (6,5). Dan pengukuran dapat di lakukan dengan kertas (Lakmus), (pH Meter) Atau cairan (PH Tester). Pengambilan titik sampel bisa dilakukan dengan cara Zigzag.
Pelaksanaan Budidaya Buah Naga
1. Persiapan Lahan Budidaya Buah Naga
Setelah lokasi penanaman di tentukan dan melakukan pengukuran pH tanah maka di lanjutkan dengan persiapan lahan untuk Budidaya, Persiapan tersebut mencakup pemasangan tiang panjatan, Pembersihan lahan, Dan pengolahan lahan.
Buah naga merupakan tanaman merambat sehingga di butuhkan tiang panjatan untuk menopang pertumbuhan batang dan cabangnya. Bentuk dan model tiang panjatan dalam budidaya buah naga ada beberapa macam, Yaitu berbentuk tunggal, Dan berbetuk kelompok atau seperti pagar. Tiang panjatan harus kuat dan mampu bertahan selama beberapa tahun, Karena umur tanaman buah naga tersebut lumayan panjang.
2. Tiang Panjatan Berbentuk Tunggal
Tiang panjatan bentuk tunggal Bisa menggunakan beton atau tiang panjatan hidup dari batang tanaman. Tiang panjatan ini di gunakan untuk menopang empat tanaman yang ber produksi dengan produktifitas yang Rata-rata 3 kg/tanaman. Para pembudidaya buah naga yang biasanya menggunakan tiang panjatan yang terbuat dari beton atau Pipa (PVC). Dan bentuk tiang panjatan, Bisa persegi, Bulat, Segi tiga, Atau berbentuk yang lain sesuai dengan kehendak anda pembudidaya buah naga tersebut. Untuk tiang panjatan yang berbentuk persegi di buat dengan ukuran (10 cm x 10 cm) Berbentuk bulat di buat dengan diameter (10 cm), Dan bentuk segi tiga di buat dengan panjang sisi (15 cm) Dan tinggi tiang panjatan antara (1,5-2 meter). Nah.. Jika jarak tanam buah naga (2,5 m x 2 m) Dan setiap tiang panjatan di tanami 4 tanaman, Maka untuk tanaman seluas (1 ha) di butuhkan sekitar (2.000) tiang panjatan dan (8.000) Bibit buah naga.
Alternatif lain selain tiang beton, Dapat menggunakan tiang panjatan hidup, Misalnya : Tanaman angsana, Jati, Jaranan, Dan Clerecedae. Yang artinya tiang panjatan berupa tanaman hidup yang memiliki perakaran yang cukup dalam dan tanaman tersebut harus tahan pemangkasan berat karena buah naga harus terkena sinar matahari langsung agar bisa memproduksi secara maksimal. Oleh karena itu, tiang panjatan hidup sering di pangkas apabila telah menutupi batang dan cabang buah naga. Tiang panjatan hidup harus memiliki tinggi (10 cm) karena jika diameter kurang dari 10 cm di kawatirkan tidak kuat menopang pertumbuhan buah naga tersebut. Penggunaan jenis tiang ini lebih menghemat biaya dari pada tiang beton meskipun tidak sekuat tiang beton dan tahan lama seperti tiang beton. Namun demikian dengan adanya tiang panjatan hidup juga membutuhkan tambahan pupuk sehingga menambah biaya pemeliharaan buah naga.
Tiang panjatan di tancapkan kedalam tanah dengan kedalaman sekitar (50 cm) agar tiang berdiri kokoh dan lebih kuat menyangga tanaman buah naga. Pada ujung tiang di bagian atas di beri besi melingkar dengan diameter (30-60 cm) yang berbentuk seperti Stir mobil. Besi melingkar ini berfungsi sebagai tempat menopang cabang dan anak cabang tanaman buah naga. Apabila besi beton di rasa cukup mahal, Bisa menggunakan seperti : Ban sepeda motor. Ban mobil, Atau para-para dari kayu yang berbentuk menyilang. Apabila penggunaan Ban, Agar Ban kuat perlu di masukkan ke dalam besi penyangga. Apabila Ban di belah, Maka Ban perlu di ikat pada besi penyangga agar lebih kuat.
3. Tiang Panjatan Berbentuk Kelompok Atau (Double rowing)
Tiang panjatan berbentuk kelompok ini berbeda dengan tiang panjatan tunggal, Model tiang panjatan double rowing ini mirip dengan tiang untuk jemuran pakaian, Yang artinya : Bisa merambatkan lebih dari satu tanaman buah naga. Nah... Tiang panjatan kelompok lebih hemat dengan biaya pembuatanya dan lebih Efesien karena dapat merambatkan banyak tanaman buah naga. Namun, Kelemahan bentuk tiang panjatan seperti ini adalah perawatan yang sulit, Karena cabang tanaman bisa saling terkait dengan satu sama lain dan kurang tahan terhadap beban tanaman yang terlalu berat.
Dua buah tiang di hubungkan dengan kawat tebal sebagai penyangga batang tanaman buah naga dengan jarak antar tiang 4 meter. Dan tiang tersebut dari Semen Coran yang berukuran menimal (15 cm x 15 cm dan tinggi sekitar 2-2,5 meter) Termasuk bagian yang terpendam di dalam tanah (50 cm). Dan tiang sebaiknya di beri penguat dari besi agar tidak miring ketika menopang beratnya sulur tanaman buah naga. Pada ujung tiang juga di pasang palang dari besi.
Yang melintang sepanjang (50-60 cm) yang menyatu dengan tiang beton. Kemudian menghubungkan kedua ujung palang dengan ujung palang dengan ujung palang pada tiang yang lainya dengan menggunakan kawat tebal dan yang kuat. Sehingga yang menyerupai jemuran kain. Dari kedua kawat penghubung tiang panjatan tersebut di pasang kawat vertikal yang menuju kearah Masing-masing titik tanam. Dan kawat vertikal tersebut yang akan di gunakan sebagai penopang batang utama Buah Naga.
Sistem panjatan double rowing dengan panjang 4 meter dapat menampung (20-26) tanaman buah naga. Dan jarak tanam antar baris (30 cm) dan antartanaman (1 m) dengan model penanaman Zigzag. Dengan penataan jumlah seperti itu cahaya yang di terima dapat merata.
Pembersihan Lahan
Pembersihan Lahan: Latihan yang akan di pergunakan untuk budidya buah naga sangat perlu di bersihkan dari Semak, Gulma, Dan sampah. Semak atau Pohon-pohon kecil yang yang tampak di lahan, Di potong sampai pangkal batang atau di cabut sekaligus agar tidak tumbuh kembali. Dan sementara untuk cabang dan ranting pohon yang telah besar di potong sampai pangkal cabang atau ranting. Gulma yang tumbuh di lahan juga harus di bersihkan dengan cara di cangkul Tipis-tipis.
Pengolahan Lahan Dan Pemupukan Dasar
Pengolahan Lahan Dan Pemupukan Dasar: Lahan yang telah bersih lalu di cangkul di sekitar daerah penanaman buah naga, Penyangkulan ini bermaksut untuk memecah tanah menjadi Agregat-agregat kecil dan membalik tanah agar areasi tanah lebih baik. Selain dari itu penyangkulan juga bertujuan agar lapisan tanah bawah dapat bercampur dengan lapisan tanah yang di atas, Sehingga penyebaran humus atau bahan organik bisa merata keseluruh lapisan tanah. Dengan hal sedemikian tanah menjadi gembur dan subur sehingga akar tanaman buah naga dapat menyerap unsur Hara dengan baik.
Lahan dengan pH tanah di bawah 6 harus di lakukan pengapuran dengan dosis (1,2 ton/ha di tabur merata di keseluruhan lahan, Selanjutnya pembuatan lubang tanam sesuai dengan model tiang panjatan yang di pergunakan.
Pada sistem panjatan tunggal pengolahan tanah hanya di lakukan sekitar tiang panjatan saja, buat lubang tanam dengan ukuran (40 cm x 40 cm) dengan kedalaman (30 cm) di sekitar tiang panjatan. Dan masukkan media tanam kedalam lubang tanam yang terdiri dari campuran tanah, Pupuk kandang. dan pasir/sekam di bakar dengan perbandingan (1: 1: 1.) Kemudian lakukan penyiraman pada media tanam hingga basah dan biarkan terkena sinar matahari selama 1 minggu. Agar pertumbuhan dari produksi tanaman buah naga optimal. Lalu berikan asam (humat dan asam fulvat), Lalu tambahkan juga Agensia hayati. seperti fungisida/bakterisidaorganik untuk mencegah serangan penyakit setelah penanaman. Dan langkah selanjutnya adalah membuat drainase yang berupa parit diantara baris tanaman pembuatan drainase yang bertujuan untuk menampung kelebihan air pada saat musim hujan.
Berbeda dengan pengolahan tanah sistem panjatan tunggal, Pada sistem panjatan kelompok atau (double rowing) pengolahan tanah di lakukan pada seluruh alur penanaman diantara 2 tiang beton yang telah di persiapkan.Kemudian alur di buat sepanjang (4 m) dengan lebar galian (40-60 cm) Dan arah alur sesuai dengan arah kawat pengikat batang. Yaitu diantara 2 tiang beton yang telah di persiapkan. Kemudian media tanam di tebar merata ke dalam alur yang telah di persiapkan.
Komposisi media tanam yang di gunakan dalam satu alur adalah (20 kg tanah top Soil), Dan (20 kg pupuk kandang) Juga (20 kg sekam bakar) Lalu aduk bahan tersebut hingga merata, Kemudian di masukkan kedalam lubang alur. Jika telah semua media di masukkan kedalam alur, Kemudian lakukan penyiraman pada media hingga basah, Dan biarkan kering terkena sinar matahari selama 1 minggu. Pengeringan tersebut bertujuan agar media tanam terbebas dari patogen atau penguapan akibat proses dekomposisi. Agar pertumbuhan dan produksi tanaman buah naga Optimal. Dan berikan asam (humat dan asam fulvat). Lalu tambahkan juga Agensia hayati, Seperti fungisida/bakterisida organik untuk mencegah serangan penyakit setelah penanaman.
Persiapan Pembibitan Tanaman Buah Naga
Persiapan Pembibitan Tanaman Buah Naga: Keberhasilan budidaya buah naga tidak dapat dipisahkan dari upaya persiapan benih berkualitas. Bibit semangat, sehat, bebas dari hama dan penyakit adalah beberapa karakteristik benih berkualitas. Benih yang telah dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan tanaman yang sehat dan mampu menghasilkan optimal.Selain kualitas benih juga dapat ditentukan dari kualitas induk. Jika tanaman induk buah naga memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat dengan kualitas buah yang baik, adalah mungkin bahwa bibit yang dihasilkan juga memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dari orangtua. Tergantung pada jumlah yang diperlukan sistem budidaya benih yang digunakan. Jika mengguanakan tiang sistem teralis tungal dibutuhkan 1.000 batang / ha. Tetapi jika sistem ini menggunakan kelompok pendakian akan membutuhkan lebih banyak benih, yaitu 10.400 batang / ha. Oleh karena itu perlu untuk perbanyakan benih intensif.Benih multiplikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu perkalian propagasi generatif dan vegetatif. Propagasi generatif adalah perkalian menggunakan bibit buah naga. Keuntungan menggunakan teknik perbanyakan generatif yang dapat diperoleh bibit dalam jumlah besar dengan biaya rendah. 1 buah naga mengandung minimal 1.000 bibit.
Namun, metode ini kurang populer dan jarang dilakukan oleh petani buah naga karena membutuhkan waktu yang sangat lama dan sedikit lebih sulit bila dibandingkan dengan teknik perbanyakan vegetatif. Selain mendapatkan bibit berkualitas dan bernas aga juga sulit, karena dibutuhkan buah harus benar-benar tua dan sehat. Pemilihan kualitas bijii juga sulit karena ukuran benih yang sangat kecil dan memiliki penampilan yang sama. Oleh karena itu, dalam artikel ini hanya akan membahas tentang teknik dan cara perbanyakan vegetatif.Propagasi adalah perbanyakan tanaman secara vegetatif untuk memanfaatkan bagian dari tanaman itu sendiri. Propagasi teknik ini sangat mahal, tetapi tingkat keberhasilan yang lebih tinggi di samping waktu yang dibutuhkan dalam tahap pemeliharaan yang lebih pendek.
Keuntungan lain adalah kemungkinan perbanyakan tanaman secara vegetatif menjalani pergeseran genetik sangat kecil.Perbanyakan vegetatif digunakan dan terbukti berhasil dalam budidaya buah naga adalah dengan stek batang. Perbanyakan dengan stek memiliki tingkat keberhasilan kelangsungan hidup bibit yang lebih tinggi, pertumbuhan lebih cepat, dan benih berkualitas tinggi dihasilkan dengan genetik identik dengan induknya. Selain itu teknik stek ini mudah dilakukan.Sebelum melakukan penyetekan harus dipiliha batang atau cabang tanaman yang baik, sehat, tua, dan telah berbuah setidaknya 3-4 kali. Sukses ditentukan oleh calon stek batang digunakan. Pertumbuhan batang akan pernah berbuah cepat, kokoh, dan mudah untuk membentuk tunas. Sedangkan batang atau cabang yang masih mengandung banyak air sehingga muda lebih rentan terhadap penyakit.Pilih batang yang tua atau cabang, sehat, hijau tua dengan panjang yang ideal minimal 30 cm.
Batang atau cabang yang memenuhi kriteria ini akan lebih cepat dan mengeluarkan tunas baru tumbuh.Setelah menentukan batang atau cabang yang akan digunakan untuk stek, kemudian membuat pemotongan untuk membendung potensi untuk digunakan. Untuk membedakan antara bagian bawah dan atas batang, potongan dibuat meruncing di bagian bawah. Kemudian angin sampai getah mengering stek kurang lebih 2-3 hari.Stek ditanam di polybag yang sudah diisi media dengan komposisi tanah 1, 1 pupuk kandang, dan sekam bakar 1. Polybag ditempatkan pada persemaian dipersiapkan dengan jarak 20 cm x 20 cm. Tumpukan dibangun dengan lebar 100 cm. Langkah selanjutnya pembibitan ditutupi dengan tutup plastik transparan dengan penggunaan berkelanjutan kurva dipasang bambu. Selama kondisi peternakan media untuk mempertahankan kekeringan. Tunas baru akan muncul setelah bibit berumur kurang lebih 2 minggu. Biasanya tunas akan tumbuh lebih dari satu secara bersamaan.
Pilih tunas yang sehat dan kokoh, jika tunas baru muncul lagi dari batang utama dipotong segera. Setelah 3 minggu, stek mulai menarik keluar akar dan tanaman sudah tampak semangat. Pada usia ini tutup plastik bisa dibuka di pagi hari dan ditutup lagi sebelum senja untuk mendapatkan bibit sinar matahari langsung. Namun, jika kondisi hujan, tutup plastik diperbolehkan untuk menutupi benih yang tidak media tanam terlalu basah. Bibit siap ditanam pada umur 3-5 bulan.Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan menjaga sanitasi lingkungan, baik dalam tidur atau polybag. Jauhkan pembibitan kelembaban dan menghindari genangan air setelah penyiraman. Penyiangan harus dilakukan untuk menghindari penyitaan persaingan nutrisi. Jika benih melakukan pengendalian hama penyakit terpadu dalam. Jika serangan ringan, pengendalian hama dilakukan secara manual. Sebagai tindakan pencegahan, jangan rutin penyemprotan menggunakan pestisida organik dan agen hayati 1 minggu.
Penanaman Buah Naga
Penanaman Buah Naga: Penanaman Buah Naga : Setelah tanah dan tiang pendakian dibuat, bibit yang siap harus ditanam di tanah. Penanaman harus dilakukan dengan hati-hati. Menanam benih yang tidak tepat akan mengakibatkan stres dan pertumbuhan terhambat. Catatan pada saat tanam di media polybag tidak pecah karena akan membuat bibit kesuliatan beradaptasi karena kerusakan akar. Selain itu, kedalaman tanam ideal 20% dari panjang bibit. Penanaman terlalu dalam akan membuat benih rentan terhadap penyakit busuk batang.
Teknis memanjat tiang sistem tanam tunggal berbeda dari tiang sistem tanam mendaki kelompok. Pada teralis penanaman sistem tiang tunggal dilakukan dengan jarak tanam 10 cm dari mendaki tiang. Keempat stek ditanam di sekitar tiang panjat. Ikat unggulan keempat di tiang memanjat menggunakan tali yang lunak agar bibit tidak mudah jatuh. Lakukan dengan hati-hati mengikat, tidak terlalu kuat, sehingga batang tanaman terluka. Batang Terluka tanaman akan mudah terserang penyakit, terutama berasal membusuk. Lakukan penyiraman setelah tanam selesai.
Teknik penanaman buah naga dengan sistem dayung ganda dilakukan dengan mengikuti jalur di antara dua tebing kutub. Bibit buah naga ditanam tidak jauh dari kabel yang dipasang secara vertikal dengan titik tanam dengan pola zigzag.
Pemeliharaan Tanaman Buah Naga
Pemeliharaan Tanaman Buah Naga: Dalam budidaya buah naga, pemeliharaan harus dilakukan secara teratur. Pemeliharaan tanaman merupakan faktor penting yang mendukung keberhasilan budidaya. Upaya pemeliharaan pada budidaya intensif buah naga termasuk irigasi, jahitan, mengikat dari batang atau cabang, pemupukan tambahan, pemangkasan, pemilihan buah, sanitasi kebun, dan penyakit tanaman pengendalian hama.
IrigasiIrigasi: Pada dasarnya tanaman buah naga tidak membutuhkan irigasi khusus. Umum, irigasi, sawah tadah hujan. Karena sifatnya sangat padat, sehingga buah naga tahan terhadap kekeringan. Namun buah naga masih memerlukan air yang cukup untuk pertumbuhan. Kurangnya air selama fase vegetatif dapat membuat tanaman layu dan sulit untuk tumbuh.
Oleh karena itu tetap penyiraman seminggu sekali hingga tanaman berumur 6 bulan. Jika kondisi tanah terlalu kering, maka penyiraman dilakukan 2-4 hari, tergantung pada kondisi di lapangan. Pada fase generatif, yang ditandai dengan munculnya bunga dan buah, maka penyiraman dilakukan setiap 10-14 hari atau menyesuaikan kondisi saat tanah terlalu kering. Kekurangan air pada fase ini dapat menyebabkan bunga dan kehilangan buah tidak sempurna terbentuk. Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari.Selain penyiraman, irigasi juga dapat dilakukan oleh banjir. Caranya adalah dengan perendaman dalam air sebagai parit yang dalam sekitar 20 cm. Pengeleban dilakukan selama 1-1,5 jam, setelah itu air dalam parit itu harus dibuang atau pingsan. Dalam sistem pertanian modern, irigasi sprinkler dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan instalasi pompa air dengan menggunakan motor.
Penyulaman tanamanPenyulaman tanaman: Stitching adalah kegiatan untuk mengganti tanaman mati akibat hama, penyakit, atau penyebab lainnya. Tujuan dari jahitan sehingga tanaman dapat berproduksi secara optimal dan tanah tetap efisiensi tinggi. Stitching dilakukan pada umur 7 hari setelah tanam sampai tanaman berumur 2 bulan.
Pengikatan batang atau cabangPengikatan batang atau cabang: Lokasi batang atau cabang harus ditetapkan untuk pertumbuhan tanaman normal dan tidak bentuk apapun. Pengaturan tata letak juga mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman. Pengaturan yang dibuat dengan pengikatan batang atau cabang untuk mendaki tiang. Terlambat mengikat membuat pertumbuhan batang atau cabang melengkung dan tidak teratur. Akibatnya cabang produktif tidak tumbuh.Mengikat dilakukan setiap 20-25 cm untuk mendaki tiang. Strap dapat menggunakan tali lembut atau kabel lain dengan membentuk angaka 8. Tidak terlalu ketat sehingga pengikatan batang atau cabang yang tidak dapat diperas menyebabkan cedera atau bahkan rusak. Selain mengikat juga bertujuan untuk memfasilitasi akar udara yang menempel pada semen tiang tanaman merambat.
Pemupukan susulanPemupukan susulan: Meskipun tanah telah menyediakan nutrisi, tetapi ketersediaan haranya tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut dan pengembangan tanaman. Oleh karena itu, perlu diberikan pupuk pelengkap tambahan atau pupuk kandang. Pada sistem budidaya buah naga dengan pupuk organik tambahan yang dibuat menggunakan pupuk kandang atau bahan organik lainnya yang sudah difermentasi. Dosis pupuk organik sebanyak 2-5 g / tanaman pada fase vegetatif dan g / tanaman 5-10 pada fase generatif. Frekuensi pemberian pupuk dilakukan sekali setiap dua bulan. Pupuk diberikan dengan menggali lubang di sekitar tanaman, jangan terlalu dekat ke bagasi karena bisa melukai akar tanaman, kemudian ditaburkan segera ditutup dengan tanah. Setelah semua pupuk ditutup dengan tanah, sehingga melakukan penyiraman dan pupuk bereaksi mudah diserap oleh akar tanaman. Untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman buah naga memberikan nutrisi organik, asam humat dan asam fulvat, organik dan hormon 7 hari.
Pemangkasan Buah Naga Pemangkasan Buah Naga: Pemangkasan bertujuan untuk mendapatkan bentuk yang baik sehingga mendukung pertumbuhan yang baik. Selain itu, pemangkasan juga bertujuan untuk menyingkirkan bagian yang tidak produktif tanaman seperti kurcaci atau cabang tipis. Batang atau cabang yang tidak produktif untuk menghambat pembentukan tunas baru dan buah sebagai bersaing dengan batang produktif dalam memperoleh nutrisi.
Pemangkasan vegetatifPemangkasan vegetatif: Vegetatif Pemangkasan batang utama untuk membentuk setelah bibit ditanam. Tunas tumbuh dari benih dipertahankan hanya 1-2 tunas saja. Pilih bud atau cabang yang sehat, hijau kokoh dan gelap. Tunas berbentuk tidak sempurna, dengan ujung bulat, juga harus dipangkas. Tunas dipelihara akan dipertahankan sampai batang utama untuk mengukur 130-150 cm. Jika telah mencapai ketinggian yang diinginkan kemudian segera memotong sekitar 5-10 cm dari ujung batang. Hiasan mantan diolesi dengan larutan fungisida / bakterisida organik untuk menghindari infeksi jamur atau bakteri. Dengan pemangkasan batang akan merangsang pertumbuhan cabang produktif yang seragam. Tunas baru yang muncul di bagian bawah sumur harus dipangkas.
Pemangkasan generatifPemangkasan generatif: Setelah pemangkasan batang utama vegetatif di dasar, akan muncul cabang alami produktif di ujung batang. Umumnya akan muncul cabang produktif 4-5. Tentukan pilihan pada cabang-cabang produktif dan pilih cabang yang paling besar 3-4, sehat, kekar, dan hijau gelap. Pemangkasan tetap dilakukan pada setiap tunas baru yang muncul di cabang-cabang produktif untuk mencapai ukuran cabang produktif 70-100 cm. Ketika cabang produktif telah mencapai ukuran, segera dipotong 5-10 cm dari ujung cabang. Setelah pemotongan pada akhir cabang produktif, pemangkasan dilakukan pada semua tunas baru yang muncul pada tanaman buah naga. Tunas Cutting ditujukan untuk membuat nutrisi diserap oleh tanaman yang digunakan secara optimal untuk pembentukan bunga dan buah. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap kali Anda membuat pemangkasan harus segera diikuti dengan penerapan larutan pestisida organik pada mantan pangkasan.
Pemilihan bunga dan buahPemilihan bunga dan buah: Tanaman yang sudah mulai berbungan ditandai dengan munculnya bunga di cabang-cabang produktif. Biasanya akan muncul lebih dari satu bunga. Oleh karena itu, seleksi dilakukan ketika suku bunga masih kecil, sehingga nutrisi tidak digunakan untuk pengembangan bunga dibuang. Pilih 2-3 bunga yang paling besar, sehat, cerah, dan segar dalam setiap cabang bunga produktif berjarak sekitar 30 cm.
Sanitasi KebunSanitasi Kebun: Bidang sanitasi adalah membersihkan kebun dari gulma atau tanaman hama, batang atau cabang kliping mantan, serta pemeliharaan saluran irigasi untuk menghindari genangan air selama musim hujan. Tujuan dari tersebuat kegiatan adalah untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit, menjaga areal tanam kelembaban, dan nutrisi perjuangan pengurangi antara tanaman dengan gulma buah naga.Batang atau cabang pangkasan mantan segera dikumpulkan dan hancur ketika melaukan pemangkasan. Anda melakukan ini dengan menyediakan wadah dan langsung memasukkan mantan kliping ke dalam wadah untuk menghindari tumpah. Gulama kontrol dilakukan dengan penyiangan teratur. Pada budidaya buah naga organik, pengendalian gulma menggunakan herbisida tidak dianjurkan. Penyiangan dilakukan dengan menggunakan kultur teknis cangkul. Mencangkul sekitar titik tanam dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman buah naga.
Penyakit Tanaman Hama
Penyakit Tanaman Hama: Tanaman seperti kaktus, tanaman buah naga jarang diserang oleh hama dan penyakit. Tanaman ini terbilan cukup tahan terhadap serangan hama. Namun, itu tidak berarti budidaya buah naga tidak ada usaha untuk mengendalikan hama dan penyakit. Kerusakan akibat hama dan penyakit tidak hanya mengurangi kualitas dan kuantitas produksi, tetapi jika tidak dikontrol juga dapat membunuh tanaman. Oleh karena itu, harus dilakukan identifikasi awal tanaman dan pengendalian hama yang menyerang tanaman pangan.
Hama Buah Naga Yang paling sering hama yang menyerang budidaya buah naga, antara lain:Mite (Tetranycus sp.)Tungau sangat kecil dengan bentuk menyerupai laba-laba dan polyfag, yang mempengaruhi hampir semua jenis tanaman. Serangga dewasa berukuran sekitar 1 mm dan aktif di siang hari. Siklus hidup tungau berkisar antara 14-15 hari. Tungau menyerang tanaman buah naga dengan mengisap cairan batang dan cabang. Akibatnya, permukaan kulit atau cabang tanaman yang terserang muncul bintik kuning atau coklat. Serangan berat akan menyebabkan tanaman buah naga tumbuh tidak normal.Kontrol Tungau dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida nabati 3-4 hari, seperti mimba, Tagetes, eceng gondok, atau rumput laut. Untuk mengembalikan tanaman yang terserang tungau diberikan nutrisi tanaman organik, baik melalui akar, dengan cara dikocor, atau melalui tubuh tanaman, dengan penyemprotan.
Kutu Kebul (Bemisia tabaci)Kutu Kebul: Salah satu hama utama dalam budidaya buah naga whitefly. Imago serangga dewasa berukuran 1-1,5 mm, putih, dan sayap mereka ditutupi dengan lapisan lilin bubuk. Orang-orang dewasa biasanya bergerombol di permukaan cabang bagian bawah. Jika tanaman disentuh biasanya serangga akan terbang seperti kabut putih atau kebul. Gejala serangan kebul pada tanaman buah naga ditandai dengan bintik-bintik nekrotik karena kerusakan pada sel dan jaringan tanaman pada batang atau cabang yang terpengaruh. Bentuk ekskresi kebul madu itu adalah di mana pertumbuhan media jamur jelaga hitam.
Hal ini menyebabkan proses fotosintesis berlangsung tidak normal. Selain kerusakan langsung pada tanaman, serangga kebul sangat berbahaya karena bertindak sebagai virus tanaman vector-borne. Kerugian akibat serangan kutu kebul bisa mencapai 20-100%. Sampai saat ini, ada 60 jenis virus yang berpotensi dapat ditularkan oleh kebul tersebut.Pengendalian hama whitefly dapat dilakukan dalam kultur teknis, yaitu dengan menerapkan metode aplikasi strip-penanaman tanaman perangkap. Tanaman perangkap dapat ditanam di sekitar kawasan budidaya buah naga sehingga membentuk pagar padat. Beberapa tanaman secara efektif digunakan sebagai perangkap whitefly, antara lain, jagung, bunga matahai, kacang panjang, dan buncis. Selain penerapan penanaman jalur, pengendalian gulma harus dilakukan secara rutin. Berpotensi menjadi gulma sebagai tuan rumah whitefly.
Untuk mengurangi populasi serangga dengan alat instalasi dapat menjebak sebanyak 40 buah perangkap kuning / ha. Pengendalian biologis dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami kebul, antara lain, sebagai berikut:Kumbang predator Menochilus sexmaculatus (Coccinelidae) yang memiliki siklus hidup 18-24 hari dengan kemampuan untuk memangsa nimfa kebul sebanyak 200-400 ekor. Kumbang betina dapat memproduksi sebanyak 3.000 butir telur. Encarcia formosa parasitoid, satu ekor serangga betina dapat menghasilkan telur sebanyak 100-200 butir.Penyemprotan pestisida seperti neem tanaman, Tagetes, eceng gondok, rumput laut atau harus dilakukan secara rutin dengan interval waktu 3-4 hari.Untuk memperkuat kondisi tanaman untuk bertahan hidup infeksi virus yang ditularkan oleh kutu kebul diperlukan penyemprotan menggunakan nutrisi organik secara teratur dengan interval 7 hari. Nutrisi organik bertujuan untuk memberikan asupan yang cukup pada tanaman, sehingga tanaman tetap sehat. Tanaman sehat memiliki daya tahan yang baik dari serangan hama.
Kutu sisik (Pseudococcus sp.)Kutu sisik: Hama ini lebih seperti bagaimana bagian jembatan atau cabang tanaman buah naga yang tidak terkena sinar matahari. Stem atau cabang tanaman diserang tampaknya membosankan.Pengendalian hama Peudococcus sp. dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida nabati 3-4 hari, seperti mimba, Tagetes, eceng gondok, atau rumput laut. Untuk mengembalikan tanaman yang terserang, memberikan nutrisi tanaman organik, baik melalui akar, dengan cara dikocor, atau melalui tubuh tanaman, dengan penyemprotan.
Kutu Batok (Aspidiotus sp.)Kutu Batok: Hama kutu shell menyerang tanaman buah naga dengan mengisap cairan batang atau cabang, sehingga bagian yang terkena tanaman berwarna kuning.Flea pengendalian hama Batok (Aspidiotus sp.) Dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida nabati 3-4 hari, seperti mimba, Tagetes, eceng gondok, atau rumput laut. Untuk mengembalikan tanaman yang terserang, memberikan nutrisi tanaman organik, baik melalui akar, dengan cara dikocor, atau melalui tubuh tanaman, dengan penyemprotan.
BekicotBekicot: Hama keong menyerang tanaman buah naga, terutama selama musim hujan. Siput menyerang tanaman buah naga di malam hari dengan cara menggerogoti batang atau cabang tanaman sehingga tanaman berpotensi terinfeksi oleh penyakit luka sekunder yang disebabkan oleh jamur atau bakteri.Siput kontrol yang dapat dilakukan secara fisik dengan mengendalikan tanah dan mengambil berkicot melekat pada tanaman kontrol lebih efektif dengan cara ini dilakukan pada malam hari, karena bekicot memiliki aktivitas tinggi di malam hari.
SemutSemut: Secara umum, semut akan muncul pada tanaman buah naga mulai berbunga. Bunga buah naga memiliki aroma khas dan debit yang rasa manis. Semut berkerumun serangan dengan tunas hubungan baru dan buah akan menyebabkan kulit berbintik-bintik coklat. Hal ini akan menghasilkan kualitas buah menurun dan harga yang rendah. Pengendalian dilakukan dengan menaburkan kapur di sekitar batang utama.
BurungBurung: Gangguan umumnya burung langka jadi tidak perlu khawatir. Biasanya burung menyerang buah naga yang sudah matang. Panen tepat waktu dapat mengurangi risiko serangan burung.
Naga Nuah penyakitNaga Nuah penyakit: Tidak banya jenis penyakit yang menyerang tanaman buah naga. Umumnya, penyakit ini mulai menyerang tanaman akibat sanitasi kebun tidak dipelihara dengan baik. Jika tanaman sakit harus segera dilakukan agar tanaman perlakuan tidak menyebar ke orang lain. Berikut adalah beberapa penyakit yang biasa ditemui pada tanaman buah naga dan metode pengendalian dilakukan.
Busuk batang NiagaraBusuk batang Niagara: Penyakit Edema umumnya menyerang pangkal batang pada saat awal tanam. Ditandai dengan gejala pembusukan pada pangkal batang, menyebabkan batang berair dan coklat. Di daerah yang terkena ada rambut halus putih yang merupakan miselium jamur. Penyakit ini disebabkan oleh Sclerotium rolfsii Sacc serangan jamur. dan lebih sering menyerang tanaman ketika cuaca lembab.Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan pengaturan drainase dan kelembaban selama musim hujan. Tanaman sayuran penyemprotan pestisida, seperti daun serai, bawang putih, kunyit, dan bawang merah. Bahan-bahan tersebut direbus dan disemprotkan pada tanaman. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan penggunaan agen biologis, seperti Trichoderma sp. dan Gliocldium sp.
Membusuk bakteriMembusuk bakteri: Penyakit ini terutama disebabkan infeksi bakteri Pseudomonas sp. Gejala terinfeksi penyakit busuk tanaman ditandai dengan bakteri pembusuk di pangkal batang, ada lendir putih kekuningan di daerah serangan, serta tanpak Kusan dan tanaman layu.Kontrol terhadap serangan bakteri dilakukan melalui sanitasi, perbaikan drainase lapangan secara teratur untuk mencegah genangan air, pencabutan tanaman yang terinfeksi dan tanah di sekitar titik tanam jauh dari areal budidaya. Cobalah untuk tidak buang limpasan tanah. Titik lubang tanam ditaburi kapur untuk meningkatkan pH tanah setempat. Tanaman sayuran penyemprotan pestisida, seperti daun serai, bawang putih, kunyit, dan bawang merah. Bahan-bahan tersebut direbus dan disemprotkan pada tanaman. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan penggunaan agen biologis, seperti Trichoderma sp. dan Gliocldium sp.
FusariumFusarium:Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporium. Gejala termasuk tanaman cabang keriput, layu dan busuk coklat. Secara umum, gejala tampaknya mirip dengan penyakit busuk bakteri.Kontrol terhadap serangan bakteri dilakukan melalui sanitasi, perbaikan drainase lapangan secara teratur untuk mencegah genangan air, pencabutan tanaman yang terinfeksi dan tanah di sekitar titik tanam jauh dari areal budidaya. Cobalah untuk tidak buang limpasan tanah. Titik lubang tanam ditaburi kapur untuk meningkatkan pH tanah setempat. Tanaman sayuran penyemprotan pestisida, seperti daun serai, bawang putih, kunyit, dan bawang merah. Bahan-bahan tersebut direbus dan disemprotkan pada tanaman. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan penggunaan agen biologis, seperti Trichoderma sp. dan Gliocldium sp.
Panen Buah NagaPanen Buah Naga: Panen merupakan kegiatan yang telah memetik buah siap panen atau mencapai kematangan optimal sesuai dengan standar yang ditentukan pasar. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tingkat kematangan buah. Umumnya produk hortikultura yang cepat rusak produk. Meskipun kualitas yang baik, tetapi jika panen dilakukan secara tidak benar maka akan menurunkan kualitas. Pada bagian ini kita akan membahas tentang panen Super Red buah naga (Hylocereus costaricensis).Setelah 1,5-2 tahun tanaman buah naga mulai berbunga tua. Super Red buah naga siap panen membutuhkan waktu sekitar 50-55 hari dari bunga muncul. Setelah bunga muncul pada cabang atau batang bunga menandai tanggal munculnya mengguunakan kertas tertulis dan spidol, dan kertas dibungkus plastik bening untuk mencegah kerusakan. Biasanya 2 tahun pertama, setiap tiang mampu menghasilkan 8-10 buah naga berat 400-600 g / buah. Tanaman buah naga usia produktif berkisar 15-20 tahun.
Karakteristik buah naga siap panen:Karakteristik buah naga siap panen: Umur buah sejak telah mencapai 50-55 hari setelah bunga muncul, buah mengkilap dengan warna kulit sisik berubah dari hijau ke merah, buah Crown telah menyusut; Kedua basis layu dan kering buah; Bentuk sempurna bulat dan besar dengan perkiraan berat 400-600 g.Waktu panen di pagi hari antara jam 6:00-9:00 atau sore hari antara pukul 15:00-17:00. Panen dilakukan pada saat cuaca cerah dan tidak hujan. Hindari pemanenan dalam kondisi lembab karena dapat memicu serangan patogen selama penyimpanan.Buah naga panen harus dilakukan dengan benar untuk menjaga kualitas buah. Metode dan panen tahap adalah sebagai berikut:Pakailah sarung tangan agar tidak melukai kulit buah.
Gunakan gunting atau alat pemotong tajam lainnya untuk memotong batang buah. Potong buah kanan pada tangkai, lakukan dengan hati-hati, tidak melukai kulit buah dan cabang dimana buah. Bungkus buah yang telah dipanen dengan koran dan dimasukkan ke dalam keranjang dengan buah tangkai posisi menghadap ke bawah. Bagian bawah keranjang dilapisi dengan daun kering atau koran. Bagian atas buah dilapisi dengan daun kering atau koran untuk mengurangi tekanan pada lapisan buah pada pohon itu. Lapisan buah tinggi tidak lebih dari 3 lapisan sehingga bagian bawah buah tidak menerima beban terlalu berat.
Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Mudah Budidaya Buah Naga Organik tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya http://sabdaalamnusantara.blogspot.com/2013/06/tips-mudah-budidaya-buah-naga-organik.html
Comments
Post a Comment