PUPUK ORGANIK
Pupuk Organik |
Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar diambil dari alam dengan kandungan unsur hara alamiah. Pupuk organik merupakan bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah. Dalam pemberian pupuk untuk tanaman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu ada tidaknya pengaruh merugikan terhadap perkembangan sifat tanah, baik fisik, kimia maupun biologi serta ada tidaknya gangguan keseimbangan unsur hara tanah sehingga mempengaruhi penyerapan unsur hara tertentu oleh tanaman.
Terbentuknya Pupuk Organik
Di
dalam tanah banyak organisme pengurai baik makro maupun mikro. Pupuk
organik terbentuk karena kerjasama organisme pengurai dengan cuaca serta
perlakuan manusia. Sisa bahan organik dihancurkan oleh organisme dan
unsur-unsur terurai diikat menjadi senyawa. Senyawa tersebut harus larut
dalam air sehingga memudahkan absorbsi oleh akar tanaman. Makro
organisme berperan dalam mentranslokasikan sisa bahan organik dari
bentuk kasar menjadi lebih halus. Sementara mikroorganisme berperan
dalam penguraian bahan organik menjadi unsur hara
sehingga mudah diserap tanaman setelah menjadi senyawa. Beberapa
mikroorganisme penting antara lain, ganggang, fungi, actinomycetes,
serta bakteri.
Fungsi dan Peran Pupuk Organik
Salah
satu pembentuk tanah adalah bahan organik, sehingga penambahan bahan
organik ke dalam tanah sangat penting. Pemberian pupuk organik
berpengaruh positif terhadap tanaman. Dengan bantuan jasad renik dalam
tanah maka bahan organik akan berubah menjadi humus. Humus merupakan
perekat bagi butir-butir tanah saat membentuk gumpalan. Akibatnya
susunan tanah akan menjadi lebih baik terhadap gaya-gaya perusak dari
luar, seperti hayutan air (erosi). Selain itu pemberian pupuk organik
akan menambah unsur hara sekalipun dalam jumlah kecil.
- Penambahan hara, humus, serta bahan organik dalam tanah menimbulkan efek residual, yaitu berpengaruh dalam jangka panjang.
- Pemberian pupuk organik menyebabkan terjadinya perbaikan struktur tanah. Sehingga sifat fisik dan kimia tanah ikut diperbaiki. Pemberian pada tanah berpasir mengakibatkan daya ikat tanah meningkat. Pemberian pada tanah berlempung akan menjadi ringan, daya ikat air menjadi tinggi, daya ikat tanah terhadap unsur hara meningkat, serta drainase dan tata udara tanah dapat diperbaiki. Tata udara yang baik dengan kandungan air cukup akan menyebabkan suhu tanah lebih stabil serta aliran air dan aliran udara tanah lebih baik.
- Sifat biologi tanah dapat diperbaiki, sehingga mekanisme jasad renik menjadi hidup. Pendapat beberapa ahli menyebutkan bahwa pemberian pupuk organik akan meningkatkan populasi musuh alami patogen sehingga akan menekan aktivitas saprofitik patogen.
- Pupuk organik tidak merugikan kesehatan ataupun mencemari lingkungan.
Kelemahan Pupuk Organik
Ada beberapa kelemahan dari penggunaan pupuk organik, antara lain :
- Pupuk organik, terutama pupuk kandang, masih sering mengandung biji-bijian tanaman pengganggu. Biji-bijian yang termakan ternak tidak akan tercerna sehingga dapat tumbuh mengganggu tanaman.
- Pupuk organik sering menjadi faktor pembawa hama penyakit karena mengandung larva atau telur serangga sehingga tanaman dapat diserang.
- Kandungan unsur hara dalam pupuk organik sulit diprediksi
- Kandungan unsur hara pupuk organik jauh lebih rendah dibanding pupuk anorganik sehingga dosis penggunaannya jauh lebih tinggi. Akibatnya biaya transportasi, gudang, serta tenaga kerja meningkat.
- Respon tanaman terhadap pupuk organik lebih lambat, karena pupuk organik bersifat slow release.
- Penerepan hasil bioteknologi, seperti pupuk mikroba, masih jarang digunakan. Sehingga penambahan jumlah mikroorganisme dalam tanah kurang optimal.
Bentuk Pupuk Organik
Dari bentuknya ada dua jenis pupuk organik, yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk
organik padat sudah lazim digunakan petani. Aplikasi pupuk organik
padat dengan cara ditabur atau dibenamkan dalam tanah. Sementara pupuk
organik cair adalah pupuk organik dalam bentuk cair. Pada umumnya, pupuk
organik cair merupakan ekstrak bahan organik yang sudah dilarutkan
dengan pelarut seperti air, alkohol, atau minyak. Senyawa organik yang
mengandung unsur karbon, vitamin, atau metabolit sekunder dapat berasal
dari ekstrak tanaman, tepung ikan, tepung tulang, atau enzim.
Pengaplikasian pupuk organik cair umumnya dengan cara disemprotkan ke
tanaman atau dikocorkan ke tanah.
Pupuk Kandang
Pupuk
kandang merupakan pupuk organik dari hasil fermentasi kotoran hewan
ternak baik dalam bentuk padat maupun cair. Jumlah serta kandungan unsur hara
baik kotoran padat maupun cair masing-masing ternak berbeda-beda.
Perbedaan itu detentukan kondisi dan jenis hewan serta jumlah dan jenis
pakan hewan tersebut. Akan tetapi selisih dari kandungan hara
tersebut juga sangat tipis, sehingga tidak perlu menjadi pertimbangan
untuk menentukan pupuk kandang yang akan digunakan. Pupuk kandang
mengandung unsur hara lengkap, baik makro maupun mikro.
Dilihat
dari proses dekomposisinya pupuk kandang dibedakan menjadi dua, yaitu
pupuk panas dan pupuk dingin. Pupuk panas merupakan pupuk yang terbentuk
karena proses penguraian oleh mikroorganisme berlangsung cepat sehingga
menghasilkan panas. Contoh puuk kandang panas antara lain kotoran ayam
dan kuda. Sedangkan pupuk dingin merupakan pupuk yang terbentuk karena
proses penguraian oleh mikroorganisme berlangsung sangat pelan sehingga
tidak menghasilkan panas. Contoh pupuk kandang dingin antara lain,
kotoran sapi, kerbau, dan babi.
Jenis Ternak
|
Padat
|
Cair
|
Padat Cair
| ||||||
N
|
P
|
K
|
N
|
P
|
K
|
N
|
P
|
K
| |
Kuda
|
0,55
|
0,33
|
0,40
|
1,40
|
0,02
|
1,60
|
-
|
-
|
-
|
Sapi
|
0,40
|
0,20
|
0,10
|
1
|
0,50
|
1,50
|
-
|
-
|
-
|
Kerbau
|
0,60
|
0,30
|
0,34
|
1
|
0,15
|
1,50
|
-
|
-
|
-
|
Kambing
|
0,60
|
0,30
|
0,17
|
1,50
|
0,13
|
1,80
|
-
|
-
|
-
|
Domba
|
0,75
|
0,50
|
0,45
|
1,35
|
0,05
|
2,10
|
-
|
-
|
-
|
Babi
|
0,95
|
0,35
|
0,40
|
0,40
|
0,10
|
0,45
|
-
|
-
|
-
|
Ayam
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1
|
0,80
|
0,40
|
Kompos
Kompos
merupakan pupuk organik hasil pelapukan bahan-bahan tanaman atau limbah
organik, seperti jerami, sekam, daun-daunan, rumput-rumputan, limbah
organik pengolahan pabrik, serta sampah organik. Pemrosesan atau daur
ulang limbah industri organik merupakan cara tepat untuk menjaga
kelestarian lingkungan. Hasilnya dapat digunakan untuk mengembalikan
kesuburan tanah. Pengomposan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu,
pengaturan kondisi mikroklimat, seperti suhu atau kelembaban, dan
menambahan mikroorganisme pengurai atau dekomposer sebagai aktivator.
Pengomposan
berarti merangsang perkembangan bakteri (jasad renik) untuk menguraikan
bahan-bahan yang dikomposkan agar terurai menjadi senyawa lain. Dalam
proses penguraian tersebut mengubah unsur hara
yang terikat dalam senyawa organik sukar larut menjadi senyawa organik
larut (tersedia) sehingga langsung bisa diserap tanaman. Pengomposan
juga bertujuan menurunkan rasio C/N. Jika bahan organik yang memiliki
rasio C/N tinggi tidak
dikomposkan dan langsung diberikan ke dalam tanah maka proses
penguraiannya akan terjadi di tanah, mengakibatkan CO2 dalam tanah
meningkat sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman, bahkan pada tanah
ringan mengakibatkan daya ikat terhadap air rendah serta struktur
tanahnya berserat dan kasar.
Pupuk Hijau
Pupuk
hijau adalah pupuk organik yang memanfaatkan jaringan tanaman hijau.
Jenis tanaman yang sering digunakan sebagai pupuk hijau adalah tanaman
leguminose. Secara umum ciri-ciri tanaman yang dapat digunakan sebagai
pupuk hijau adalah : pertumbuhannya cepat, perakarannya dangkal, bagian
atas lebat dan sukulen, tanaman tahan terhadap kekeringan dan mampu
tumbuh baik di tanah miskin hara.
Beberapa keuntungan memanfaatkan tanaman leguminose sebagai pupuk hijau antara lain :
- Leguminose mampu menambat N dari udara, sehingga dapat menambah unsur N dalam tanah.
- Leguminose mampu mendorong aktivitas mikroorganisme.
- Leguminose mampu mendorong struktur tanah menjadi lebih remah.
- Leguminose dapat bekerja sebagai pelindung erosi tanah.
Pupuk Mikroba
Pupuk mikroba merupakan formulasi inokulan strain-strain mikroba unggul untuk meningkatkan atau menambah unsur hara dalam tanah. Keberadaannya sangat berperan bagi pertanian organik berkelanjutan. Ada beberapa jenis pupuk mikroba di pasaran, antara lain mikroba penambat N, mikroba pelepas (pelarut) fosfat, serta mikroba dekomposer.
sumber
Comments
Post a Comment