Akibat Debu Vulkanik, Petani Karo Rugi Miliaran Rupiah
Hujan debu vulkanik yang menutupi seluruh areal pertanian desa sejak Minggu (15/9) diprediksi membuat petani Karo gagal panen menderita kerugian miliaran rupiah. Rata-rata petani yang menderita kerugian adalah yang sedang menanam tanaman berumur pendek dan rentan terhadap debu vulkanik, seperti tomat, cabe, kol dan kentang.
Sejak Senin (15/9) pagi, para petani ini meninggalkan posko pengungsian di Jambur di Berastagi dan Kabanjahe dan kembali desa mereka. Salah satunya, Johnson Sitepu, yang nekat meninggalkan keluarganya di Jambur Sempakata Kabanjahe, dan terjun ke ladang kentangnya. Ia bergegas ke rumahnya yang atapnya sudah mulai memutih akibat terpaan debu vulkanik. Kemudian ia keluar dengan sebuah pompa air yang tersandang di punggungnya. Dengan setengah berlari ia menuju ladangnya.
“Mudah-mudahan masih ada yang bisa terselamatkan. Biasanya tidak bisa lagi. Sudah kering begini,” katanya sambil memperlihatkan daun kentang yang tampak layu.
Dengan tangan kirinya ia memompa air keluar dari alat penyiram air sementara tangan kanannya mengarahkan selang air ke permukaan daun yang sudah berwarna putih. Ia sendiri tak yakin apakah usahanya tersebut bisa menyelamatkan sekitar sepuluh ribu batang pohon kentang siap panen yang ada di lahannya. Ia sendiri memperkirakan kerugiannya yang dideritanya mencapai sekitar Rp 20 juta untuk satu lahan kebun kentang itu.
“Saya punya perkebunan seluas 3 hektare. Dibawah sana masih ada tomat dan cabe juga. Itu pasti lebih parah, karena buahnya ada di atas. Kentang yang buahnya di bawah tanah saja bisa rusak begini,” keluh petani asal Desa Sukanalu ini.
disarikan dari :
(ers/tribun-medan.com)
Comments
Post a Comment