Setelah mengetahui dan mempersiapkan Bahan Media Tanam Jamur Tiram, maka langkah selanjutnya dalam budidaya jamur tiram adalah mempersiapkan peralatan dan bahan pendukung dalam pembuatan media tanam jamur tiram. Peralatan dan bahan pendukung dalam budidaya jamur tiram biasanya mudah kita dapatkan dan harganya pun cukup terjangkau.
Apabila kita sudah bisa membuat media tanam (baglog) sendiri, insya Alloh akan menambah pengalaman dan juga menambah keuntungan dari bisnis jamur tiram yang sedang kita jalankan. Berikut alat dan bahan yang dibutuhkan:
Peralatan:
Proses pembuatan media diawali dengan memilih komposisi atau formula campuran bahan baku, bagi pemula mungkin akan kesulitan menentukan takarannya. Komposisi berikut semoga bisa membantu:
Apabila kita sudah bisa membuat media tanam (baglog) sendiri, insya Alloh akan menambah pengalaman dan juga menambah keuntungan dari bisnis jamur tiram yang sedang kita jalankan. Berikut alat dan bahan yang dibutuhkan:
Peralatan:
- Alat Sterilisasi, alat sterilisasi yang biasa digunakan adalah autoklaf atau drum bekas. Sterilisasi bertujuan untuk membunuh mikroorganisme liar sehingga media steril dari jamur liar.
- Sekop, berfungsi untuk mengaduk campuran media sebelum dibungkus ke dalam plastik.
- Ayakan, berfungsi untuk memisahkan serbuk gergaji yang kasar dengan serbuk gergaji yang halus, juga berguna untuk memisahkan serbuk gergaji dari benda asing. Media yang kasar dikawatirkan dapat menusuk media saat proses pembungkusan.
- Plastik, plastik yang digunakan adalah jenis plastik yang tahan panas, biasanya menggunakan plastik polipropilen. Plastik ini digunakan untuk membungkus campuran media sebelum proses sterilisasi pada autoklaf.
- Cicin, pemberian cicin atau ring baglog dimaksudkan untuk memudahkan dalam proses inokulasi dan memudahkan jamur untuk tumbuh setelah tutupnya dibuka pada saat mesilium jamur sudah penuh. Cincin baglog bisa kita beli pada pengusaha jamur atau bisa juga kita ganti dengan potongan bambu atau pralon.
- Kertas, berfungsi untuk menutup lubang cicin yang sudah terpasang di baglog.
- Karet gelang, berfungsi untuk mengikat kertas dengan cicin (mulut baglog) agar saat inkubasi mulut baglog tidak terlepas.
Proses pembuatan media diawali dengan memilih komposisi atau formula campuran bahan baku, bagi pemula mungkin akan kesulitan menentukan takarannya. Komposisi berikut semoga bisa membantu:
Serbuk gergaji 100 kg
Bekatul 10-15 kg
Kapur 1-2 kg
Pupuk TSP 0,5 kg
Gips 1-2 kg
Air secukupnya
Komposisi diatas merupakan komposisi yang umum dipakai petani jamur tiram, namun setiap petani jamur tiram biasanya mempunyai takarannya sendiri. Tiga bahan yang hampir selalu digunakan adalah serbuk gergaji, bekatul dan kapur, sedangkan untuk gips terkadang petani jamur tiram tidak memakainya karena fungsi gips hanyalah sebagai perekat dan sebagai sumber mineral. Jadi, selama kita bisa membuat baglog yang cukup padat, maka tanpa gips pun bukan suatu masalah, sedangkan sumber mineral bisa didapat dari kapur pertanian. Sedangkankan penggunaan pupuk TSP mungkin sekarang sudah mulai ditinggalkan, karena pupuk TSP merupakan pupuk kimia, sedangkan jamur tiram merupakan sayuran organik sehingga penggunaan pupuk kimia dinilai kurang organik.
Namun, hal ini dikembalikan kepada petani jamur masing-masing. Untuk tambahan nutrisi kita bisa menambahkan tepung jagung, ekstrak toge, gula, dll apabila dirasa perlu dan memungkinkan. Setelah memahami komposisi campuran bahan baku, maka langkah selanjutnya adalah memulai proses pembuatan media tanam. langkah-langkahnya sebagai berikut:
Cara Langsung:
Perbedaan cara ini adalah setelah proses pencampuran dilakukan pengomposan (fermentasi) selama 3-5 hari. Caranya adalah campuran bahan baku ditutup dengan karung atau semisalnya, dan lakukan pengadukan setiap hari agar proses pengomposan merata. Proses pengomposan ini dapat membantu mengurangi kontaminasi oleh mikroba liar dan juga membantu penguraian beberapa senyawa kompleks menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah diserap oleh jamur tiram.
Setelah Sterilisasi langkah selanjutnya yaitu inokulasi, karena langkah ini sangat penting maka perlu pembahasan khusus mengenai teknik inokulasi...
Sumber gambar:
http://w21.indonetwork.co.id/pdimage/79/3164079_baglog.jpg
Jamur tiram dikatakan organik apabila bebas dari pestisida dan pupuk kimia.
Namun, hal ini dikembalikan kepada petani jamur masing-masing. Untuk tambahan nutrisi kita bisa menambahkan tepung jagung, ekstrak toge, gula, dll apabila dirasa perlu dan memungkinkan. Setelah memahami komposisi campuran bahan baku, maka langkah selanjutnya adalah memulai proses pembuatan media tanam. langkah-langkahnya sebagai berikut:
Cara Langsung:
- Pencampuran, semua bahan baku (kecuali air) dicampur dan diaduk menggunakan sekop hingga merata. Kemudian beri air secukupnya. Media yang telah tercampur dengan baik biasanya menggumpal pada saat dikepal.
- Pembungkusan, dilakukan dengan memasukkan media yang telah tercampur secara homogen ke dalam plastik tahan panas (polypropylene). Upayakan pengisian tidak terlalu longgar dan juga tidak terlalu padat. Untuk memadatkan media dapat dilakukan dengan bantuan botol yang diisi dengan pasir, atau bisa juga dengan menumbukkan media ke lantai. Setelah diisi media, pada bagian atas plastik dilipat.
- Sterilisasi, baglog selanjutnya disterilisasi dengan cara dikukus dengan kisaran suhu 80-100 oC selama 6-10 jam. Pemanasan ini tergantung pada bahan dasar yang digunakan dan banyaknya baglog yang dipasteurisasi. Setelah selesai, baglog didinginkan selama setengah sampai satu hari sampai baglog sudah terasa agak dingin.
Perbedaan cara ini adalah setelah proses pencampuran dilakukan pengomposan (fermentasi) selama 3-5 hari. Caranya adalah campuran bahan baku ditutup dengan karung atau semisalnya, dan lakukan pengadukan setiap hari agar proses pengomposan merata. Proses pengomposan ini dapat membantu mengurangi kontaminasi oleh mikroba liar dan juga membantu penguraian beberapa senyawa kompleks menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah diserap oleh jamur tiram.
Setelah Sterilisasi langkah selanjutnya yaitu inokulasi, karena langkah ini sangat penting maka perlu pembahasan khusus mengenai teknik inokulasi...
Sumber gambar:
http://w21.indonetwork.co.id/pdimage/79/3164079_baglog.jpg
Comments
Post a Comment