Penyakit busuk ujung buah (blossom end rot) yang sangat menurunkan kualitas buah tomat memang cukup merugikan petaninya. Karena itu sedapat mungkin serangan penyakit ini harus dihindarkan. Salah satu caranya, dengan pemupukan berimbang.
Sistem pertanian intensif yang disertai pemupukan tidak berimbang sering menyebabkan gejala penyakit fisiologis akibat kekurangan unsur hara tertentu, salah satu di antaranya yang sering ditemukan pada tanaman tomat adalah busuk ujung buah. Penyakit ini sangat merugikan petani tomat, karena dapat menggagalkan panen. Kalaupun bisa, kualitas buah akan sangat menurun sehingga sulit dipasarkan.
Sejak Buah Tomat Muda
Gejala penyakit busuk ujung buah biasanya sudah tampak pada stadium buah muda. Mula-mula terlihat bercak berwarna hijau gelap pada ujung buah tomat. Kemudian berubah menjadi lekuk basah cokelat sampai kehitam-hitaman. Setelah itu ujung buah akan mengkerut, bentuknya pipih, dan daging buah dalam setiap dompolan menjadi busuk basah atau busuk kering serta rusak.
Pada serangan serius buah tomat berubah warnanya lebih awal. Seringkali diikuti infeksi akibat serangan cendawan yang dapat memperparah busuk buah.
Kurang Kalsium
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh kurangnya unsur hara Ca (Kalsium) yang diperoleh tanaman. Padahal unsur Ca pada tanaman sangat berguna untuk menyusun dinding-dinding sel, pembelahan sel, dan perpanjangan sel. Akibatnya pertumbuhan tanaman dan perkembangan buah tomat terganggu.
Kondisi kurangnya unsur Ca ini mungkin karena tanah kurang menyediakan unsur Ca, atau karena tanah cukup Ca namun tidak diserap oleh akar tanaman akibat tanahnya terlalu basah atau kekeringan. Dapat pula terjadi akibat pemupukan tidak berimbang, terutama tingginya dosis pupuk nitrogen dan kalsium yang dapat mempengaruhi ketersediaan Ca dalam tanah.
Pengapuran dan Pemupukan Berimbang
Untuk mengatasi serangan penyakit fisiologis ini dianjurkan memilih varietas tomat yang tahan, misalnya saja tomat hibrida variteas Kada. Namun akan lebih baik lagi jika anjuran-anjuran berikut ini dilakukan :
Penyakit busuk ujung buah, menurunkan harga jual buah tomat
Lakukan pengapuran tanah pada saat pengolahan tanah, terutama lahan yang mudah kekurangan Ca atau pH-nya rendah. Dosis pengapuran disesuaikan dengan angka pH tanah, namun umumnya sekitar 1.000 kg per ha, dicampurkan merata dengan tanah. Kalsit, dolomit, dan zeolit adalah contoh jenis kapur yang dapat digunakan.
Lakukan pemupukan berimbang sesuai anjuran (rekomendasi) setempat. Hindari pemupukan nitrogen dan kalium yang berlebihan, karena dapat mempengaruhi penyerapan unsur Ca.
Pengairan (penyiraman) harus merata, jangan membiarkan tanah terlalu basah atau terlalu kering / kekeringan.
Bila ditemukan ada gejala awal kurang Ca, segera disemprot dengan CaC12 pada seluruh permukaan daun 5 – 7 hari sekali secara berulang-ulang sampai sembuh. Dosisnya 0,5 – 1,0 % dan tidak boleh dicampur dengan pestisida. Dapat pula disemprot pupuk daun yang kandungan unsur Ca-nya tinggi.
Buah tomat yang terserang segera dikumpukan dan dibuang.
Comments
Post a Comment