Budidaya Cacing Merah
Kali ini saya akan menjelaskan tentang bagaimana cara budidaya cacing merah dengan tujuan sebagai usaha sampingan. Jika membicarakan tentang peluang usaha memang tidak ada habisnya, sangat banyak!! Dari hal yang kecil sampai dengan hal besar bersangkutan, dari modal sangat kecil sampai dengan modal yang sangat besar. Pada kondisi apapun seorang yang berjiwa wirausaha serta cerdas dan kreatif pastinya akan mampu menciptakan usaha/bisnis dari cara dia merespon lingkungannya sendiri.
Budidaya Cacing Merah |
Namun kali ini saya akan mengulas bagaimana tentang cara budidaya cacing merah, untuk apa kegunaannya, dan bagaimana cara perawatan yang baik dan benar hingga tahap pemanenan. Saat ini usaha cara budidaya cacing merah sudah merambah-rambah dari perkotaan hingga perdesaan, banyak kabar bahwa cacing merah sangat diminati di pasaran dan bahkan dari banyaknya pengusaha cacing merah belum mampu mencukupi kebutuhan cacing merah setiap harinya. Apakah Anda tahu mengapa cacing merah begitu diminati? Padahal jika kita lihat secara kasat mata, cacing ini adalah jenis binatang yang sangat menjijikkan, dan sebagian orang tidak akan mau menyentuhnya. Disamping sifatnya yang menjijikkan (hidup di kotoran ternak, lumpur, pembuangan sampah organik) cacing merah memiliki fungsi yang sangat banyak.
Cacing merah memiliki kegunaan untuk menyembuhkan berbagai penyakit secara herbal seperti ; sakit thypus, magh dan asam lambung. Selain bisa di manfaatkan untuk pengobatan herbal, cacing merah juga di pakai sebagai bahan baku obat untuk menyembuhkan penyakit seperti; Thypus, stroke, darah tinggi dan rendah, dll. Hal ini jika kita bahas hanya tentang untuk pengobatan, di sisi lain cacing merah juga di gunakan sebagai bahan pembuatan kosmetik, diantaranya adalah pelembab kulit, dan lipstik yang di pakai istri Anda. Cacing ini juga memiliki kegunaan untuk pakan ternak, dan juga untuk campuran gizi makanan. Cacing merah dapat di gunakan sebagai pakan ikan hias, kura-kura, lopster, unggas, dan binatang lainnya, karena memang kandungan gizi cacing merah sangat bagus untuk makanan tambahan binatang.
Budidaya cacing merah adalah salah satu usaha samben/sampingan yang hanya dengan modal sangat kecil namun memiliki omset yang lumayan, tentunya dengan ketekunan dalam perawatannya. Saat ini kebutuhan cacing merah semakin meningkat di pasaran, tentunya jika kita mau untuk berkreasi di dunia percacingan maka segeralah untuk memulai usaha samben/sampingan ini. Cacing sangat di butuhkan dalam menekan biaya pakan untuk ternak dan untuk bahan baku pengolahan limbah super.
Untuk semua jenis cacing sangat bermanfaat untuk pengganti pakan ternak dan juga di olah sebagai limbah super. Karena kandungan gizinya yang bagus, bahkan di luar Negri cacing diolah menjadi campuran makanan seperti; keripik,jus,campuran telur dadar, dan campuran makanan lainnya. Di dalam tubuh cacing merah mengandung protein yang sangat tinggi, bahkan melebihi kandungan yang di miliki oleh telur dan juga daging. Jika kegunaan cacing sudah Anda ketahui, selanjutnya akan saya jelaskan bagaimana tentang cara budidaya cacing merah,tentunya dengan cara yang baik dan benar!!
Persiapan Pembuatan Kandang Dan Media
Dalam budidaya cacing merah juga sama seperti budidaya cacing jenis lainnya, yang memerlukan kandang sebagai wadah tempat pembudidayaan cacing merah. Pembuatan kandang hendaknya di buat dengan bahan-bahan tidak berharga dan yang bisa di dapatkan dengan mudah. Bahan untuk membuat kandang ini bisa menggunakan bambu, papan bekas, ijuk, rumbia, terpal, dan genteng tanah. Untuk ukuran budidaya cacing merah skala besar sebaiknya berukuran 1,5 m x 18 m, dengan tinggi kandang 0,45 m, ukuran ini sangat bagus, jangan lupa untuk membuat petakan/pembagian ruangan dengan ukuran 2ox20 cm. Model kandang untuk budidaya cacing merah bisa berbagai tipe, seperti kolam/kubangan, rak bertingkat, kotak bertumpuk, pancing bertingkat/sejajar. Dalam pembuatan model kandang tentunya menyesuaikan lokasi dan selera.
Kandang Budidaya Cacing Merah |
Setelah pembuatan kolam/kandang sudah selesai, selanjutnya adalah membuat media tumbuh, media tumbuh ini adalah beberapa campuran bahan organik yang nantinya akan di gunakan untuk rumah cacing. Pembuatan media tumbuh bisa menggunakan kotoran ternak, pupuk kompos, bahan organik yang berasal dari dedaunan, atau limbah dapur organik.
Persiapan Pembibitan Cacing Merah
Setelah kandang dan media tumbuh telah siap, selanjutnya adalah untuk mempersiapkan bibit yang nantinya akan di tebarkan. Sebaiknya dalam persiapan bibit ini di usahakan untuk memilih bibit unggul, dan mempersiapkan penutup kandang cacing dari serangan hama dan juga untuk menghadang sinar matahari langsung. Untuk budidaya cacing merah dengan tujuan komersial (skala besar) sebaiknya untuk bibit ini didapat dengan membelinya dari pembudidaya cacing, seperti di Bandung dan juga di Yogyakarta, Temanggung, dan kota lainnya yang telah ramai membudidayakan cacing merah. Namun jika untuk skala yang kecil, bibit ini bisa di dapatkan dari alam bebas, dari tempat pembuangan kotoran ternak, atau tumpukan sampah dapur organik.
Dalam teknik budidaya cacing merah terbagi dalam 5 cara yaitu :
- Dengan teknik menebarkan bibit sebanyak-banyaknya, bibit yang di maksud cacing merah yang sudah dewasa atau yang masih muda. Untuk perkiraan jumlah tebar yaitu apabila kandang berukuran tinggi 0,3 m dan panjang 2,5 m dan lebar 1 m, maka dapat di tanam sekitar 10.000 ekor cacing.
- Penebaran di lakukan dengan jumlah yang sedikit, dan apabila jumlah cacing sudah bertambah maka di pisahkan antara yang masih muda dan dewasa.
- Teknik budidaya yang menggabungkan antara teknik nomor 1 dan nomor 2 diatas.
- Teknik dengan pemeliharaan Kokon (telur cacing) sampai dengan anak, jika sudah mulai dewasa cacing di pindahkan ke kandang lain.
- Teknik yang hanya memelihara cacing merah dewasa sebagai bakalan bibit.
Yang perlu Anda tahu bahwa cacing merah termasuk hewan rendah yang tidak bertulang belakang, cacing ini di kenal dengan Hermaprodit karena memiliki kelamin ganda. Tetapi dengan 2 kelamin yang di miliki cacing, ia tidak dapat melakukan pembuahan dengan sendiri (di dalam tubuhnya), seperti binatang lainnya, cacing juga memerlukan pasangan agar terjadi perkawinan dan pembuahan yang nantinya akan terproses menjadi Kokon (telur cacing). Dengan berkawinnya sepasang cacing merah maka akan menghasilkan 1 kokon pada masing-masing cacing, dan di dalam 1 kokon tersebut biasanya akan menghasilkan sekitar 2-20 ekor dan pada umumnya 1 kokon akan menghasilkan 4 anak cacing.
Proses menetasnya Kokon menjadi anak cacing tidaklah memerlukan waktu yang lama, hanya dengan waktu sekitar 14-21 lamanya, dan yang paling penting kokon harus di tempatkan pada tempat yang lembab jika ingin menetas. Perkiraan dari penangkar cacing yang sudah pengalaman menyatakan bahwa, jika 100 ekor cacing di budidayakan, maka pada jangka waktu 1 tahun maka akan menghasilkan sekitar 100.000 cacing. Setelah menetas, cacing merah ini bisa dewasa dengan jangka waktu sekitar 2-3 bulan.
Jika persiapan media tumbuh dan pemilihan bibit unggul telah selesai, selanjutnya yang harus kita lakukan adalah penebaran bibit. Dalam teknik penebarannya, bibit cacing merah yang sudah kita siapkan tidaklah langsung kesemuanya di masukkan kedalam kolam budidaya, namun dengan cara memasukkan sebagian bibit. Setelah sebagian di masukkan, maka setiap 3 jam sekali amati, apakah sebagian bibit tadi sudah masuk kedalam media tumbuh yang telah kita ramu atau tidak. Jika waktu sudah memasuki sekitar 12 jam lamanya, dan cacing merah tidak ada yang berkeliaran di permukaan media tumbuh dapat di pastikan cacing merah sudah betah untuk menempati media tumbuh tersebut. Jika terjadi sebaliknya (bibit cacing merah berkeliaran di permukaan media tumbuh/tidak mau masuk kedalam media tumbuh) maka yang harus kita lakukan adalah menyiram media tumbuh dengan air, lalu di peras, sampai air perasan menjadi bening. Selanjutnya lakukan penebaran sebagian bibit cacing merah kembali.
Cara Pemeliharaan Cacing Merah
Untuk teknik pemeliharaanya, budidaya cacing merah sangatlah mudah dan sederhana, seperti pada binatang peliharaan lainnya, bahwa cacing juga memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Cacing memerlukan makanan yang sama dengan jumlah berat tubuhnya di setiap harinya, jika bibit cacing merah yang kita tebarkan 1kg, maka setiap harinya cacing tersebut memerlukan makanan 1kg pula. Pakan cacing merah sangatlah mudah, yang paling di sukai adalah kotoran binatang ternak, dan limbah dapur organik. Namun saya sarankan untuk memberinya makan dengan kotoran ternak yang sudah matang (bukan yang baru), jadi kotoran matang adalah kotoran yang sudah di diamkan sekitar 1 minggu. Dan sebaiknya kotoran ternak tersebut di jadikan bubur, di aduk dengan air dengan perbandingan 1:1, lalu pemberiannya di masukkan kedalam permukaan media secara merata, kemudian tutup media agar cacing langsung menyantap makanan.
Selain memberi makanan, penggantian media tumbuh juga sangat penting, media yang sudah berubah menjadi Kascing atau media yang telah memiliki banyak Kokon perlu di ganti dengan media yang baru agar cacing dapat tumbuh dan berkembangbiak kembali. Diantara cacing dewasa, anak cacing, dan kokon harus di pisahkan dan di masukkan kedalam kandang yang baru, tentunya dengan media tumbuh yang sesuai untuk lingkungan hidup cacing. Pada umumya pada pembudidaya cacing merah yang sudah berpengalaman mengganti media tumbuh setiap 2 minggu sekali.
Untuk cara pemeliharaan Kokon adalah dengan cara membuatkan media yang dapat merangsang Kokon agar menetas, caranya adalah dengan campuran kotoran binatang ternak, daun busuk, buah busuk, batang pisang, limbah pasar organik, limbah dapur organik, bubuk kayu, bubur kertas, caranya adalah memotong (merajang) bahan yang sudah kita dapatkan kecil-kecil sekitar ukuran 1-2cm, kecuali kotoran ternak, bubuk kayu, dan bubur kertas. Selanjutnya semua bahan kecuali kotoran ternak, di masukkan kedalam suatu wadah lalu di beri air dan di aduk hingga merata, jika sudah antara bahan yang sudah di aduk tersebut di campur dengan kotoran binatang ternak dengan perbandingan 70:30, lalu tambahkan air secukupnya agar media tetap lembab dan basah. Dengan media tumbuh seperti ini maka Kokon akan segera menetas dan siap menjadi anak cacing.
Cara Pemanenan Cacing merah
Ini adalah waktu yang kita nantikan dari budidaya cacing merah yang telah kita lakukan, sebab di sinilah perjuangan usaha sampingan kita akan menuai hasil, untung dan ruginya akan terlihat dengan kasat mata pada fase ini. Sebenarnya jika budidaya cacing merah sudah di lakukan dengan baik dan benar, mulai dari pembuatan media tumbuh sampai dengan teknik pemeliharaan maka dapat di pastikan akan mendapatkan hasil panen yang memuaskan. Dalam tahap ini kita akan memanen 2 macam hasil panen, yaitu kascing (kotoran cacing) dan juga cacing merah itu sendiri. Kascing berguna untuk pupuk, sangat bagus kandungannya untuk pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, bahkan bisa mengalahkan pupuk yang berasal dari urine kelinci yang kita kenal sebagai pupuk organik super.
Cara panen cacing merahsangatlah mudah, yaitu dengan memberi penerangan cahaya pada permukaan media, pada saat itu juga cacing akan porak poranda keluar dari sarangnya dan naik ke permukaan media karena cacing sangat sensitif dengan cahaya. Penerangan bisa di lakukan dengan lampu petromak, atau bohlam listrik. Jika cacing sudah berkumpul di permukaan maka untuk memisahkan cacing dengan media sangatlah mudah.
Yang jelas butuh sedikit ketekunan dalam usaha sampingan budidaya cacing merah, apabila di kerjakan dengan secara baik dan benar maka bukan tidak mungkin Anda akan berhasil menjalankan usaha ini. Terus selalu berkreasi para Mitra Budidaya!! Salam Sukses!!
Demikian tips yang saya bagikan tentang Budidaya Cacing Merah Usaha Sampingan Sangat Mudah, semoga bermanfaat, baca juga ulasan menarik lainnya pada Budidaya Cacing Rambut SuksesHanya Dengan 4 Langkah.
Comments
Post a Comment