Jamur tiram pink sering disebut juga jamur tiram merah, merupakan salah satu jenis jamur tiram yang mempunyai warna yang mempesona, warnanya yang cerah kemerah-merahan membuat orang yang melihatnya jadi terkesima. Namun, jamur tiram pink masih kalah populer bila dibandingkan dengan jamur tiram putih, sehinga jamur tiram pink masih jarang ditemui di pasaran.
Jamur tiram pink mempunyai aroma khas, aromanya seperti jamur lingzhi, berwana merah muda, mempunyai banyak rumpun, dan mempunyai tekstur yang agak keras. Pertumbuhan pinhed jamur pink lebih cepat bila dibandingkan dengan jamur tiram putih, namun hasilnya lebih sedikit. Jamur tiram pink merupakan salah satu jenis jamur tipe kering, sehingga lebih cocok bila dibudidayakan di daerah dataran tinggi yang mempunyai kelembaban tinggi. Dibalik bentuk dan warnanya yang cantik, ternyata jamur tiram pink sangat baik untuk kesehatan. Apa saja itu?
Pertama, dapat menghentikan pendarahan dan mempercepat pengeringan luka pada permukaan tubuh, mencegah penyakit diabetes mellitus, penyempitan pembuluh darah, menurunkan kolesterol darah, menambah vitalitas dan daya tahan tubuh, serta mencegah penyakit tumor atau kanker, kelenjar gondok, influenza, sekaligus memperlancar buang air besar (Djarijah dan djarijah, (2001) dalam Susiana (2010).
Kedua, jamur tiram merah jika dikonsumsi dalam bentuk kering, jamur ini mengandung vitamin C sebanyak 35-58 mg/100 gr dan vitamin B2 sebanyak 4,7- 4,9 mg/ 100 gr, karena itu tidaklah mengherankan jika jamur tiram memiliki berbagai macam khasiat untuk kesehatan tubuh, antara lain sebagai sumber protein nabati yang rendah kolesterol sehingga dapat mencegah penyakit hipertensi dan serangan jantung (Agus, (2006) dalam Susiana (2010).
Anda tertarik budidaya jamur tiram pink?
Caranya sama saja dengan budidaya jamur tiram putih, yang membedakan adalah bibitnya. Tinggal beli ke produsen yang menyediakan bibit jenis ini. Semoga sukses..
Batang, 19 Juni 2015/3 Ramadan 1436 H
Daftar pustaka:
Agus. GTK. 2006. Budidaya Jamur Shitake, Kuping , Tiram, Lingzhi, Merang. Jakarta: Argomedia Pustaka.
Djarijah N. M, dan Djarijah A. S, 2001. Budidaya Jamur Tiram, Pembibitan, Pemeliharaan, dan Pengendalian Hama Penyakit. Yokyakarta: Kanisius.
Susiana. 2010. Pengaruh penambahan gula (sukrosa)terhadap pertumbuhan miselium Jamur tiram merah (pleurotus flabellatus) . Skripsi. Malang: Jurusan biologi, Fakultas sains dan teknologi, Universitas islam negeri (uin) Maulana malik ibrahim.
Comments
Post a Comment