Banyak konsumen ikan memang agak riskan membeli ikan lele yang masih hidup, selain tak berani membersihkannya karena masih dalam keadaan hidup takut di patil, juga tak sedikit pula yang merasa sangat repot membersihkan ikan yang satu ini.
Fillet ikan lele Sangkuriang kini menjadi pilihan banyak konsumen pasar modern seperti di supermarket, swalayan maupun minimarket di Indonesia dengan harga yang jauh lebih mahal ketimbang membeli ikan lele yang masih hidup di pasar ikan tradisional. Sementara di negara-negara maju, fillet ikan lele telah lama di sukai masyarakatnya.
Ketimbang pusing mikirin harga ikan lele konsumsi yang harganya tak naik-naik di daerah masing-masing, kenapa tidak kita coba olah sendiri saja hasil panen ikan lele kita dalam bentuk fillet yang dikemas dengan plastik dan di titipkan beberapa kilogram pada lemari es ikan sejumlah supermarket dan mini market, ataupun ditawarkan kepada hotel dan restaurant di daerah kita masing-masing?
Siapa tau dengan bentuk fillet, ikan lele semakin digemari oleh masyarakat Indonesia, bila perlu dalam packing fillet ikan lele juga disertai beberapa foto copy brosur tentang resep masakan ikan lele yang enak untuk bisa dicoba oleh para konsumen.
Jika di daerah teman-teman belum pernah terdapat produk fillet ikan lele di pasaran, tidak ada salahnya melakukan promosi fillet ikan lele secara gratis dahulu di swalayan, supermarket dan minimarket yang disertai dengan resep2 masakan ikan lele fillet yang maknyuss dengan merek dagang sendiri.
Apabila konsumen mulai menyukainya, maka bukan hanya kolam-kolam pembesaran ikan lele Sangkuriang saja yang teman-teman miliki, tetapi sekaligus teman-teman dapat merekrut warga lokal menjadi tenaga kerja untuk ikut membantu mengolah ikan lele Sangkuriang menjadi fillet.
Trus bagaimana cara memfilet lele? klik disini: Tips - Cara mem-fillet Ikan Lele Sangkuriang
Sumber: Achmad Jauhari Arie II (Komunitas Lele Sangkuriang)
Fillet ikan lele Sangkuriang kini menjadi pilihan banyak konsumen pasar modern seperti di supermarket, swalayan maupun minimarket di Indonesia dengan harga yang jauh lebih mahal ketimbang membeli ikan lele yang masih hidup di pasar ikan tradisional. Sementara di negara-negara maju, fillet ikan lele telah lama di sukai masyarakatnya.
Ketimbang pusing mikirin harga ikan lele konsumsi yang harganya tak naik-naik di daerah masing-masing, kenapa tidak kita coba olah sendiri saja hasil panen ikan lele kita dalam bentuk fillet yang dikemas dengan plastik dan di titipkan beberapa kilogram pada lemari es ikan sejumlah supermarket dan mini market, ataupun ditawarkan kepada hotel dan restaurant di daerah kita masing-masing?
Siapa tau dengan bentuk fillet, ikan lele semakin digemari oleh masyarakat Indonesia, bila perlu dalam packing fillet ikan lele juga disertai beberapa foto copy brosur tentang resep masakan ikan lele yang enak untuk bisa dicoba oleh para konsumen.
Jika di daerah teman-teman belum pernah terdapat produk fillet ikan lele di pasaran, tidak ada salahnya melakukan promosi fillet ikan lele secara gratis dahulu di swalayan, supermarket dan minimarket yang disertai dengan resep2 masakan ikan lele fillet yang maknyuss dengan merek dagang sendiri.
Apabila konsumen mulai menyukainya, maka bukan hanya kolam-kolam pembesaran ikan lele Sangkuriang saja yang teman-teman miliki, tetapi sekaligus teman-teman dapat merekrut warga lokal menjadi tenaga kerja untuk ikut membantu mengolah ikan lele Sangkuriang menjadi fillet.
Trus bagaimana cara memfilet lele? klik disini: Tips - Cara mem-fillet Ikan Lele Sangkuriang
Sumber: Achmad Jauhari Arie II (Komunitas Lele Sangkuriang)
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers
Comments
Post a Comment